Wujudkan Berau Lebih Baik

Wujudkan Berau Lebih Baik

DORONGAN masyarakat, ditambah restu sang suami, memantapkan Seri Marawiyah Makmur maju sebagai bakal calon (Balon) bupati pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020. Komitmen maju hanya tinggal menunggu restu dari DPP Partai Gokar. Ingin mewujudkan Kabupaten Berau jauh lebih baik, menjadi alasannya bertarung pada pesta demokrasi tingkat kabupaten. Berikut hasil wawancara Disway Berau dengan wanita yang karip disapa Seri di kediamannya, Senin (21/1). Program kesehatan seperti apa yang akan Anda lakukan? “Jika melihat secara menyeluruh, yang utama adalah pasangan usia subur, terutama dalam menjaga kesehatan kandungan hingga pasca melahirkan. Mulai memperhatikan asupan gizi hingga kesehatan ibu hamil, dengan pro aktif memeriksakan kandungan ke Posyandu atau bidan. Begitu pula pasca melahirkan, dapat mengikuti program-program pemerintah, seperti pemberian vaksin dan vitamin ibu dan anak.” Alasan Anda memilih program kesehatan tersebut? “Selain mewujudkan program pemerintah, menjaga kesehatan sejak dalam kandungan, yang diharapkan menjadi generasi cerdas, sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti yang baik, mempertahankan dan menjaga kearifan lokal dan menjadi generasi kebanggaan Indonesia, khususnya Kabupaten Berau.” Pandangan Anda tentang kesehatan di Berau saat ini? “Sudah cukup baik, tiap kecamatan terdapat Puskesmas induk dan pembantu, serta penopang kesehatan di pesisir telah berdiri Rumah Sakit Pratama. Tapi membutuhkan langkah-langkah strategis dengan memetakan pelayanan kesehatan, agar pelayanan puskesmas dapat meng-cover kesehatan di seluruh kampung tiap kecamatan.” Langkah strategis apa yang Anda maksud? “Kesehatan, tidak hanya penyediaan infrastruktur hingga tenaga kesehatan. Namun lebih melangkah program preventif (pencegahan), seperti menggalakkan dan mengedukasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat. Menurut saya, berobat saja tidak akan sembuh, tanpa diiringi perilaku hidup sehat.” Bagaimana dengan langkah pemerataan kesehatan di daerah pinggiran? “Sistem pelayanan kita harus dipetakan, dan mempermudah masyarakat menjangkau fasilitas kesehatan. Selama ini yang menjadi kendala masyarakat pinggiran, yakni akses jalan, kurangnya tenaga kesehatan, tingginya biaya operasional. Caranya, kita petakan perkampungan yang berdekatan, lalu kita bangun fasilitasnya dan tenaga kesehatan di puskesmas pembantu dijadikan satu. Sehingga, pelayanan rawat inap pun bisa dilaksanakan.” Untuk bidang pendidikan, terobosan apa yang akan Anda lakukan untuk pemerataan, antara perkotaan dan perkampungan? “Seperti halnya kesehatan, pemerataan pendidikan juga sangat perlu dilakukan. Karena kita tidak bisa hanya sekadar meminta orangtua menyekolahkan anaknya, tapi mempermudah mereka mencapai fasilitas pendidikan. Solusinya, perkampungan yang mudah terjangkau kampung lainnya, akan kita bangun fasilitas pendidikan beserta asrama pelajar. Sehingga pelajar tidak perlu bolak-balik tiap harinya.” Program apa nantinya, guna mencegah atau menekan angka putus sekolah yang banyak ditemukan di wilayah pesisir dan pinggiran? “Tidak hanya cukup dengan program sekolah gratis maupun beasiswa. Tapi membentuk atau merubah mindset anak dengan program pemberian makanan tambahan sekolah (PMTS). Selain menambah gizi, anak menjadi rajin bersekolah. Kita juga akan menggalakkan PPK dan tokoh pendidikan kampung hingga kecamatan, untuk memberikan pemahaman pentingnya pendidikan untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja serba menggunakan teknologi digital kepada orangtua dan anak itu sendiri.” Bagaimana dengan pariwisata Berau? “Wisata kita beranekaragam dan mulai mengalami kemajuan, tapi perlu dilakukan pembenahan dan perbaikan sarana pendukungnya, terutama akses jalan menuju sejumlah surga wisata yang dimiliki Berau. Selain itu, perlu dilakukan terobosan-terobosan maupun formula peningkatan kunjungan wisata, baik melalui media promosi, mengadakan event pariwisata dan semacamnya. Namun harus dikonsep dengan baik dan benar.” Upaya apa yang akan dilakukan, dalam pengembangan wisata yang melibatkan masyarakat? “Wajib memperdayakan masyarakat setempat (lokasi wisata) dalam pengembangan wisata. Tetapi hal pertama yang perlu dilakukan, merubah pemikiran masyarakat. Apa yang menjadi milik daerahnya dapat dinikmatinya. Jika mampu menjaga lingkungan wisata, akan merubah nasib ekonomi mereka.” Langkah apa yang akan diambil, untuk meningkatkan kunjungan wisata? “Langkah pertama yang dilakukan, adalah mempersiapkan dan membangun sumber daya manusia (SDM). Sehingga, pengelolaan sektor pariwisata berjalan maksimal. Pengelolaan yang baik dan benar, menjadi magnet atau daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung di Berau.” Sebagai daya tarik, program apa yang akan dijual kepada wisatawan? “Soal objek wisata, Berau dianugerahi wisata yang indah dan alami. Namun yang tidak boleh dipisahkan, yakni budaya dan kearifan lokal khas Berau. Karena kedua tersebut, memiliki nilai jual tinggi yang disodorkan kepada wisatawan yang berkunjung. Tapi yang perlu diperhatikan juga soal keamanan dan ketertiban di lokasi objek wisata.” Terobosan apa untuk meningkatkan potensi pendapatan daerah, selain tambang dan perkebunan? “Sektor yang sangat potensial dikembangkan di Berau, yakni pariwisata, pertanian dan perikanan. Saya harapkan, bukan hanya sekadar pengembangan saja, namun harus melangkah pada taraf berinovasi, untuk tidak seluruhnya menjual barang mentah hasil tangkap ikan maupun produksi pertanian. Namun, dapat dipasarkan dalam bentuk olahan dan dikemas dengan baik. Dengan program ini juga, penyerapan tenaga kerja dapat dilakukan.” Langkah apa, yang dilakukan untuk pemenuhan dan pemerataan infrastruktur dasar? “Masalah infrastruktur dasar harus dituntaskan. Sebab, air bersih, listrik, telekomunikasi dan akses jalan menjadi penunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang bertempat tinggal di pedalaman. Pemenuhannya akan melibatkan stakeholder terkait, memperioritaskan pembangunan benar-benar dari daerah pinggiran, terutama infrastruktur dasar. Seperti akses jalan, bukan hanya sekadar akses mobilitas, tapi menjadi alur pemasaran untuk menjual hasil kebun mereka. Begitu pula air bersih menjadi kebutuhan hidup dan kesehatan. Yang jelas, pemenuhan itu akan bertahap kita lakukan.” Apakah potensi perikanan di Berau sudah maksimal? “Menurut saya, pola penangkapan saja yang berbeda. Jika nelayan yang menggunakan pukat yang besar, tentu hasil tangkap besar juga, begitupun sebaliknya. Kedepannya diperlu dibentuk suatu badan usaha untuk menampung hasil perikanan masyarakat dengan nilai jual yang mampu meningkatkan tarap hidup mereka. Sisi lain, daerah juga memperoleh keuntungan sebagai sumber pendapatan daerah.” Program apa yang akan dilakukan untuk mencegah penangkapan ikan tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan bom dan potassium? “Melibatkan stakeholder terkait untuk melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman maupun dampak penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan, Baik dari segi kesehatan maupun hilangnya mata pencarian akibat rusaknya habitat bawah laut. Sisi lain, pengawasan dan penegakan hukum harus dilakukan.” Bagaimana anda mewujudkan swasembada pangan menyambut Ibu Kota Negara (IKN) baru? “Dengan menghidupkan geliat semangat masyarakat dalam pengembangan budidaya pangan melalui bantuan bibit, racun, pupuk dan alat mesin pertanian (Alsintan). Selain itu, mengoptimalkan fungsi irigasi dan bendungan sebagai penunjang sektor pertanian. Selain itu, perlu mengubah mindset pemuda untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaan dari potensi pertanian di daerahnya, bukan menjadi pencari kerja. Bagaimana cara mencapainya? “Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang profesional dengan pengelolaan yang modern dan akan kita programkan melalui stakeholder terkait.” Pencegahan dan ketegasan terhadap pencemaran, terutama investasi yang langsung berdampak pada lingkungan? “Caranya dengan membentuk tim untuk pembinaan dan pengawasan, setidaknya dugaan pencemaran Sungai Segah menjadi pelajaran, agar tidak terulang kembali. Jika pengawasan dilakukan dan masih ditemukan pencemaran, harus memanggil ahli untuk melakukan penelitian, jika terbukti akan ditindak sesuai peraturan perundang-undangan.” Bagaimana upaya Anda memberantas peredaran maupun penggunaan narkoba? “Salah satunya, dengan memperkuat iman dan memberikan pengaruh positif di lingkungan sekolah, keluarga maupun sosial melalui pendekatan khusus. Ini juga akan menjadi perhatian saya dan akan membangun kegiatan positif di tiap kampung/kelurahan, serta melakukan edukasi dampak bahaya narkoba bersama Badan Narkotika Kabupaten (BNK) dan kepolisian. Proaktif masyarakat juga dibutuhkan untuk memberantas peredaran narkotika, dengan membantu melakukan pengawasan dan melaporkan jika menemukan peredaran barang haram di lingkungan masing-masing, terutama orangtua harus intens melakukan pembinaan dan mengawasi pergaulan anak mereka.”*/JUN/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: