Siapkan Pengganti Batu Bara

Siapkan Pengganti Batu Bara

MEMILIKI mimpi-mimpi besar yang perlu diwujudkan dalam membangun Kabupaten Berau, mendorong Muharram kembali maju bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di Bumi Batiwakkal. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan, baik yang berjalan maupun belum terlaksana di periode pertamanya sebagai Bupati Berau, harus dituntaskan. Berikut hasil wawancara Disway Berau dengan Muharram di rumah jabatan (Rumjab) Bupati Berau, Senin (20/1). Program kesehatan apa yang sedang berjalan? “Selain membenahi seluruh infrastruktur kesehatan di perkampungan, hal yang akan saya lakukan adalah membangun rumah sakit rujukan tipe B. Insya Allah sudah progres, dan tahun ini akan dilelang pembangunannya.” Seperti apa pandangan kesuksesan bidang kesehatan yang Anda maksud? “Jika pusat pelayanan kesehatan menjadi sepi. Mencapainya, saya akan mengoptimalkan kinerja instansi terkait, hingga tenaga kesehatan di Berau, untuk mengutamakan langkah preventif (pencegahan) penyakit.” Bagaimana langkah preventifnya? “Caranya dengan memenuhi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kesehatan, hingga perkampungan, guna mengedukasikan pola hidup sehat dan menjadi budaya kesehatan masyarakat. Saya yakin, mampu menekan angka penyakit di Berau.” Program kesehatan apa saja yang telah tercapai? “Yang sudah kelihatan saat ini, yaitu manajemen rumah sakit lebih tertata. Serta yang paling dirasakan yaitu pengangkatan ratusan perawat dan bidan untuk ditempatkan di perkampungan/kelurahan terpenuhi.” Bagaimana dengan jaminan dan pelayanan kesehatan masyarakat? “Kami telah menyiapkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), karena BPJS kesehatan tidak dapat meng-cover seluruh masyarakat, terutama dalam hal pembayaran iuran. Jadi, hanya dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM), masyarakat bisa mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan.” Berapa anggaran yang dikucurkan untuk program Jamkesda? “Untuk tahun ini, kami menyediakan sekira Rp 3,8 miliar. Dan tahun sebelumnya, program ini tidak ada. Sehingga kesehatan masyarakat sudah tertangani melalui BPJS dan Jamkesda.” Program apa yang akan Anda dilakukan untuk pemerataan pendidikan? “Pertama, semua sekolah yang kekurangan guru/tenaga pengajar akan kami penuhi. Untuk saat ini dan bisa dicek di lapangan, hampir semua sekolah di Berau sudah kami penuhi tenaga pengajar. Karena saya beranggapan, sekolah kekurangan guru menjadi penyebab kemunduran pendidikan. Kedua, menyusul sarana dan prasarana sekolah. Kami sudah mulai melakukan pendataan seluruh sekolah di Berau, yang masuk dalam prioritas akan kami renovasi, penambahan RKB (Ruang Kelas Baru), ruang guru, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya akan dipenuhi secara bertahap. Dan ketiga, dalam memajukan dunia pendidikan, tidak akan maksimal jika memulai dari sekolah dasar, tetapi membangun karakter harus dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Taman Kanakkanak (TK). Mencapainya, memberikan status negeri sejumlah TK tiap kecamatan, dan bertahap seluruh akan kami berikan status negeri. Dengan status itu, pemerintah dapat memberikan kontribusi, baik dari infrastruktur, sarana hingga upah pengajar melalui pembiayaan daerah.” Cara apa yang dilakukan untuk mengentaskan angka putus sekolah di Berau? “Kami memberikan ribuan beasiswa dari SD hingga Perguruan Tinggi, serta membangun sekolah satu atap. Sehingga, tidak ada lagi alasan generasi muda yang putus sekolah disebabkan minimnya sarana pendidikan.” Upaya untuk pengembangan dan pengelolaan pariwisata? “Sudah ada beberapa program yang dilakukan, dan sudah sebagian berjalan. Pertama, jika pariwisata ingin maju, akses menuju wisata harus mudah dan terjangkau nilai ekonomis seluruh kalangan wisatawan. Kedua, sarana dan prasarana di lokasi objek wisata, harus tersedia dan betul-betul memiliki nilai jual pariwisata. Dan ketiga, promosi wisata. Percuma saja, akses dan sarana prasarana wisata kita penuhi, tapi tidak diiringi dengan promosi. Untuk promosi, akan mengadakan berbagai event.” Event seperti apa yang Anda maksud? “Seperti event budaya dan fotografi skala daerah, hingga internasional. Misalnya, ingin memperkenalkan wisata bawah laut Pulau Derawan dan Maratua, dengan mengadakan lomba fotografi underwater secara internasional. Output-nya, hasil foto mereka diunggah sebanyak-banyaknya ke media sosial.” Bagaimana melibatkan masyarakat dalam pengembangan wisata? “Mengedukasikan warga di lokasi wisata. Edukasi yang saya maksud, mengubah pola hidup bersih masyarakat, budaya tata krama, hingga bisa berbahasa inggris, untuk berinteraksi dengan wisatawan mancanegara, tak kalah pentingnya kerajinan tangan dan kuliner. Poin itu, menjadi penilaian turis yang datang ke Berau.” Kedepannya, program strategis apa yang akan dicanangkan untuk pengembangan sektor pariwisata? “Pertama, saya berencana menggaet konsultan pariwisata skala internasional, untuk mengadakan event-event wisata yang dapat mendatangkan orang banyak. Dengan konsultan pariwisata, akan membuat design presentase sejumlah objek wisata di Berau, untuk dipaparkan langsung di hadapan pemerintah pusat. Saya menargetkan, wisata Berau bisa masuk dalam 10 besar destinasi wisata di Indonesia.” Bagaimana pandangan anda? terkait sektor pertambangan yang masih diandalkan sebagai sumber terbesar pendapatan daerah! “Harus ada sumber terbarukan untuk mengimbangi sektor pertambangan yang selama ini menjadi penyumbang terbesar pendapatan daerah di Berau. Sebab, pertambangan batu bara tidak bisa selamanya diandalkan sebagai sumber pendapatan dari dana bagi hasil. Ketika suatu saat tambang kolaps, hancur Berau.” Potensi apa yang layak menggantikan sektor batu bara? “Dari sejumlah potensi di Berau, paling dominan dan menjanjikan adalah sektor pariwisata, perikanan dan pertanian dalam arti luas. Namun perlu diingat, hal ini tidak boleh dipersiapkan setelah tambang tutup. Namun, mulai sekarang harus dipersiapkan dan difokuskan anggaran untuk pengembangan potensi tersebut.” Bagaimana anda menghidupkan ekonomi kerakyatan di Berau? “Salah satu program strategis saya yang sudah berjalan, yakni dengan membentuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) tiap kampung. Namun, ada beberapa revisi yang akan dilakukan, terutama pemberian bantuan tidak berupa uang tunai, namun fisik/barang yang dapat langsung dimanfaatkan membangun usaha yang akan mereka programkan.” Infrastruktur dasar apa yang belum tercapai saat ini? “Pemerataan infrastruktur dasar belum sepenuhnya merata, yakni air bersih dan listrik. Namun, PDAM dan PT PLN telah komitmen akan menuntaskan dan menargetkan penyelesaian pada 2022 mendatang. Seperti listrik, PLN berjanji akan menjalankan programnya pembangunan jaringan listrik di Berau tahun 2021.” Bagaimana dengan daerah terpencil yang terkendala akses? “Akan saya coba wujudkan melalui energi terbarukan, salah satunya dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar cell” Bagaimana dengan telekomunikasi dan akses jalan? “Sementara telekomunikasi, masih banyak perkampungan blankspot dan menjadi PR yang perlu dituntaskan dan dicarikan solusi. Begitupula dengan akses jalan yang belum sepenuhnya merata, terutama menjadi kewenangan provinsi akan digenjot untuk segera direalisasikan” Cara Anda memaksimalkan potensi perikanan? “Seiring perjalanan waktu, saya melihat nelayan alat tangkap tradisional, tidak mampu mengangkat perekonomian secama maksimal. Antara operasional dengan pendapatan, hanya sebatas bertahan hidup. Kedepannya, nelayan tidak hanya sebatas menangkap ikan, namun mampu membudidayakan ikan air tawar maupun air laut. Paradigmanya, kita mampu menjinakkan ikan melalui budidaya secara modern sehingga memberikan kontribusi ekonomi.” Bagaimana cara mencapainya? “Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang profesional. Dan itu akan kita programkan melalui Dinas Perikanan Berau.” Program apa yang akan Anda untuk swasembada pangan? “Ada tiga hal yang menjadi primadona di Berau, yakni komoditas jagung, padi dan peternakan. Salah satunya dengan pemetaan potensi yang akan dituangkan ke dalam peraturan daerah. Jika tidak ditata, potensi tersebut akan tergerus oleh komoditas yang tidak masuk dalam swasembada pangan. Setelah itu, melakukan koordinasi ke pemerintah provinsi hingga pusat, untuk memberikan sporting atas pencapaian yang dicita-citakan dapat terwujud. Seperti subsidi bantuan bibit, pupuk dan sebagainya. Serta memaksimalkan pendampingan PPL di lapangan” Pencegahan, dan ketegasan terhadap pencemaran, terutama investasi yang langsung berdampak pada lingkungan? “Perlu dipahami, investasi yang ada baik sektor pertambangan maupun perkebunan di Berau, selalu diawali dengan analisis dampak lingkungan. Sehingga, amdal akan dikawal dengan ketat, tidak ada permainan dan betul-betul objektif. Hanya saja pengawasan terbatas, karena yang memiliki regulasi adalah pemerintah provinsi.” Bagaimana upaya anda memberantas narkoba? “Perlu dipahami, di samping bisnis yang menggiurkan, apalagi banyak akses masuk Berau sangat mudah dimasuki pembisnis barang haram tersebut. Oleh karena itu, saya akan membentuk revolusioner untuk memberikan pemahaman dampak dan bahaya narkoba, baik di sekolah, masyarakat hingga pemerintahan. Kedua, dengan membentuk keimanan dengan pasih membaca alquran. Sehingga, pemikiran akan jernih dan akan berpikir berulang kali untuk terjerumus penggunaan barang haram tersebut.”(*/jun/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: