Jamur Ternyata Bisa Menyerang Ginjal, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Infeksi jamur pada ginjal bisa menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.-(Ilustrasi/Getty Images)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Infeksi jamur pada ginjal, atau yang dikenal sebagai jamur ginjal, adalah masalah kesehatan serius yang dapat menimbulkan rasa sakit dan berpotensi mengancam fungsi ginjal.
Dokter ahli nefrologi mengingatkan agar masyarakat mengenali gejala-gejala awal infeksi ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terlambat.
Menurut dr. Ayan Kumar Dey, konsultan nefrologi dari Rumah Sakit PD Hinduja dan MRC di India, jamur yang paling sering menyebabkan infeksi ginjal adalah jenis candida, aspergillus, blastomyces, dan cryptococcus.
Infeksi ini bisa terjadi dengan beberapa cara, namun cara yang paling umum adalah penyebaran infeksi jamur melalui aliran darah dari bagian tubuh lain, seperti paru-paru.
BACA JUGA: Dorong Digitalisasi Desa, Mahasiswa FISIP Unmul-PT Tiwa Gelar Pelatihan
BACA JUGA: Saatnya Memulai Hidup Hemat saat PPN Naik Tahun 2025, Cek Tipsnya
Gejala yang Harus Diwaspadai
Dilansir dari Hindustan Times, jamur ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas pada awalnya.
Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk adanya infeksi pada saluran kemih yang berpotensi menjalar ke ginjal.
Gejala yang perlu diwaspadai antara lain adalah munculnya rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, serta adanya darah dalam urine.
“Jika pasien mengalami gejala-gejala tersebut, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Investigasi yang tepat oleh dokter dapat membantu mengidentifikasi adanya infeksi jamur pada ginjal,” kata dr. Ayan Kumar Dey.
BACA JUGA: Anak 9 Tahun Bisa Terserang Stroke, Mantan Menkes Terawan Ungkap Penyebabnya
BACA JUGA: Beri Kesempatan Anak Selesaikan Masalahnya Sendiri, Ini Manfaatnya di Masa Depan
Meski demikian, tidak semua infeksi jamur dalam urine memerlukan pengobatan.
"Keberadaan sel ragi dalam urine atau pertumbuhan jamur dalam spesimen urine tanpa adanya tanda-tanda infeksi tidak selalu memerlukan pengobatan. Namun, jika pasien memiliki faktor risiko tertentu, seperti ginjal yang ditransplantasikan atau membutuhkan prosedur urologi, mereka bisa memerlukan perawatan antijamur," jelas dr. Ayan.
Penanganan yang Tepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: