Jasa Sewa Mobil Kembali Menggeliat

Jasa Sewa Mobil Kembali Menggeliat

Pelaku usaha penyewaan mobil menyambut baik meningkatnya permintaan dengan menambah persediaan unit. (ist) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Jasa penyewaan kendaraan pribadi di Kota Balikpapan kembali menggeliat setelah sempat terpuruk beberapa tahun lalu. Permintaan meningkat sejak pemerintah menetapkan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara yang baru. Ketua Organisasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) DPC Balikpapan Jumansyah mengatakan, anggotanya sempat kewalahan melayani permintaan sepanjang Desember 2019. "Kami terpaksa mengambil unit dari daerah lain," kata Jumansyah, baru-baru ini. Banyak agenda berskala nasional berlangsung di Kaltim sepanjang akhir tahun itu. Seperti peresmian jalan tol oleh presiden, kunjungan kerja menteri, sampai rapat kementErian/lembaga untuk mempersiapkan ibu kota negara. Kenaikan permintaan juga terjadi selama libur panjang akhir tahun. Jika sebelumnya penyewaan dilakukan oleh instansi swasta dan pemerintah, saat libur panjang banyak penyewa dari konsumen retail. Mereka biasanya menyewa dengan durasi  antara dua hingga empat hari. "Saat akhir tahun memAng kecenderungannya lebih cepat dibandingkan saat  lebaran. Rentang waktu sewa mereka rata- rata sampai  12 hari," imbuh pengusaha rental lainnya, Harun Ilyas. Meski begitu, pebgusaha tetap untung gede karena harga sewa akhir tahun naik sampai 40 persen dari hari biasa. Soal unit yang diburu konsumen retail, Asperda menyebut jenis city car berpenumpang empat hingga tujuh orang paling laris. Sedangkan untuk instansi, jenis yang dicari biasanya tipe luxury. Seperti Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, Mitshubishi Pajero hingga Toyota Alphard. Ada juga permintaan Toyota Hi Ace. Melihat potensi yang masih lebar, banyak di antara anggota yang merencanakan penambahan unit. "Kami optimis mulai Februari permintaan akan naik lagi," imbuhnya. Di sisi lain, asosiasi juga tak menampik, IKN bakal melahirkan pelaku usaha rental mobil pendatang baru. Soal itu, pihaknya mengaku tak khawatir.  "Bahkan kami juga terbuka untuk anggota baru karena sejak Asperda terbentuk, kami berhasil menekan angka kriminalitas (yang sering membayangi bisnis penyewaan kendaraan)," terangnya ramah. Tindakan kriminalitas yang dimaksud apalagi kalau bukan penggelapan unit kendaraan. Disebutkan tahun 2019, angka kriminalitas hanya dua kasus. Dia menerangkan, asosiasi tak hanya berperan sebagai wadah tapi seluruh anggota aktif memberikan informasi tentang oknum penggelapan. Hebatnya lagi, tak jarang, asosiasi terjun langsung mengejar jejak oknum untuk selanjutnya diserahkan ke pihak kepolisian. "Asperda juga memiliki SOP untuk penyewaan. Hal itu juga cukup efektif mencegah terjadinya tindak kriminalitas," kata Jumansyah. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: