10 Tahun Jokowi, SMRC: 52 Persen Publik Nilai Pemerintah Sering Tabrak Konstitusi

10 Tahun Jokowi, SMRC: 52 Persen Publik Nilai Pemerintah Sering Tabrak Konstitusi

52 persen publik menilai Jokowi kerap menabrak konstitusi.-(Disway Kaltim/ Rama)-NOMORSATUKALTIM

BACA JUGA: Bahrain Minta Pertandingan Lawan Indonesia Dipindah dari Jakarta

Namun angka ini menurun menjadi 0,6 di 2019 dan terus merosot hingga 0,54 pada 2023, dan terus merosot menjadi 0,36 pada 2024. 

“Kesimpulannya adalah sedang terjadi kemerosotan demokrasi selama pemerintahan Joko Widodo. Atau dalam bahasa V-Dem, Indonesia sedang mengalami otokratisasi,” pungkasnya.


Hasil survei SMRC mengungkap bahwa semakin banyak publik yang takut bicara politik di era pemerintahan Jokowi.-(Tangkapan layar/ Youtube SMRC TV)-NOMORSATUKALTIM

Publik Takut Politik

Selain masalah konstitusi, ketakutan warga dalam berbicara politik serta kebebasan berekspresi juga menjadi perhatian utama. 

Data survei menunjukkan bahwa 51 persen masyarakat kini merasa takut untuk mengutarakan pendapat politik secara terbuka. 

BACA JUGA: Saksikan Event Hudoq Pekayang di Mahulu! Sudah Masuk Pariwisata Nasional

BACA JUGA: Maratua Jazz Dive and Fiesta 2024 Usung Konsep Berbeda

Ketakutan ini, menurut Saiful, merupakan indikasi dari menurunnya kualitas demokrasi dan meningkatnya sikap otoritarianisme dalam pemerintahan saat ini.

Untuk diketahui, data ini diperoleh dari survei nasional yang dilaksanakan pada 4-11 Oktober 2024 dengan melibatkan 994 responden yang dipilih melalui metode multistage random sampling. 

Margin of error survei ini sebesar ±3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Wawancara dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara terlatih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: