Sebanyak 63 Warga PPU Terjangkit HIV

Sebanyak 63 Warga PPU Terjangkit HIV

Ilustrasi HIV AIDS. (in) === PPU, DiswayKaltim.com-Permalasahan HIV/AIDS di PPU cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, Dinas Kesehatan PPU mencatat terdapat 63 orang pada tahun lalu dengan positif HIV. Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan PPU Eka Wardana menyebut, ditemukan 30 penderita HIV/AIDS atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sepanjang tahun lalu. Sedangkan pada 2018 terdata 33 orang. “Jadi data kami di PPU menjadi 63 orang sampai saat ini," ujarnya. Dirinya menjelaskan, dalam setiap bulan pihaknya mencatat terdapat dua hingga empat ODHA yang ditemukan melalui proses screening ibu hamil dan orang-orang yang berpotensi. “Tahun lalu kami temukan dua ibu hamil positif dan dua anak-anak umur empat tahun,” ungkapnya. Dinas Kesahatan PPU sampai saat ini terus berupaya menekan jumlah HIV/AIDS di PPU dengan cara sosialisasi terkait penyebab penularan dan melakukan voluntary counselling and testing (VCT) di titik-titik yang beresiko. “Para penderita ini diketahui terinfeksi HIV/AIDS ketika dilakukan pemeriksaan di puskesmas atau di Rumah Sakit Umum Daerah di PPU atau Balikpapan. Sedangkan yang melalui screening di puskesmas ada dua orang yakni ibu hamil. Setiap ibu hamil kami lakukan screening HIV/ AIDS yang dilaksanakan di setiap puskesmas," tutur Eka Wardana. Dirinya menjelaskan, para penderita didominasi usia produktif. “Ada ibu-ibu dan anak-anak, tapi lebih didominasi usia produktif,” ujarnya. Saat ditanya kecamatan mana yang paling banyak ditemukan kasus tersebut, Eka mengungkapkan Kecamatan Penajam yang paling banyak. “Untuk data saya cuman bisa sampaikan total ada 63 se-PPU,” ungkapnya. Perlu diketahui, penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara. Di antaranya hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV dapat menular melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut penderita. Misalnya gusi berdarah atau sariawan. Selain itu berbagi jarum suntik dengan penderita HIV juga penyebabnya. Misalnya menggunakan jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik. (syd/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: