PMI: Tidak Ada Keracunan Makanan Saat Kegiatan Kemah di Teluk Bayur

PMI: Tidak Ada Keracunan Makanan Saat Kegiatan Kemah di Teluk Bayur

Korban keracunan makanan di Teluk Bayur. -istimewa-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Masyarakat Kabupaten Berau, baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya isu keracunan makanan di kalangan peserta kemah Jumbara di Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur. Menanggapi hal itu, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Berau membantah. Informasi itu tidak benar.

Ia menjelaskan, kronologis kejadian yang sebenarnya. Yakni pada saat kejadian, Jumat (20/9/2024) malam sekitar pukul 20.00 Wita.

Dimana saat itu hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya. Tidak terkecuali di lokasi perkemahan, yang menyebabkan tenda-tenda peserta berantakan.

BACA JUGA:KPU Berau Tetapkan DPT Pada Pilkada 2024

BACA JUGA:Pertandingan Olahraga Tradisional, Pelestarian Sekaligus untuk Kebugaran

"Karena itu, kami memutuskan untuk mengevakuasi semua peserta ke dalam gedung untuk menjaga keselamatan mereka," jelas Fitrial Noor," Sabtu (21/9/2024).

Fitrial mengungkapkan, banyak peserta yang terpapar hujan saat proses evakuasi. Dan beberapa di antaranya mengalami masalah kesehatan.

Dalam kondisi tersebut, menurutnya, sebagian peserta memiliki riwayat penyakit seperti asma dan maag, sehingga dapat memperburuk kondisi mereka dalam situasi tersebut.

"Peserta yang jatuh sakit itu pun langsung mendapatkan perawatan. Kami memiliki tenaga kesehatan dan dokter yang siap membantu di lokasi perkemahan," ungkapnya.

BACA JUGA:3.940 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi CASN Pemkab Berau

Untuk empat peserta yang kondisinya memburuk, memang harus dirujuk ke RSUD dr Abdul Rivai untuk penanganan lebih lanjut.

"Terutama bagi mereka dengan riwayat asma, mengingat suhu di lokasi perkemahan dingin," katanya.

Fitrial mengatakan, saat pasien pertama dibawa ke rumah sakit, muncul pertanyaan mengenai kemungkinan keracunan makanan. Namun, ia dengan tegas menjawab bahwa tidak ada indikasi keracunan.

"Saya bahkan terkejut ketika mendengar kabar bahwa 30 orang lagi akan dirujuk ke rumah sakit. Saya bertanya-tanya dari mana informasi itu berasal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: