Nelayan Tradisional Berharap Bantuan Pemerintah

Nelayan Tradisional Berharap Bantuan Pemerintah

Salah satu nelayan di Desa Api-api Kecamatan Waru saat memperbaiki kapal yang digunakan melaut. (Hasan/Disway) === PPU, DiswayKaltim.com- Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten PPU mencatat terdapat kurang lebih 4.000 nelayan di Benuo Taka. Dari sebagian nelayan yang ada masih banyak nelayan PPU yang mengunakan alat tangkap yang tergolong tradisional. Hal ini di ungkapkan oleh salah satu nelayan yang ada di Desa Api-api Kecamatan Waru, Ramayadi dirinya mengatakan dengan ditunjuknya PPU sebagai salah satu wilayah yang menjadi daerah IKN, dirinya berharap pemerintah dapat memperhatikan kesejahteran Nelayan yang ada di PPU. Menurutnya pemerintah dalam hal ini dinas terkait agar dapat membantu nelayan yang ada di PPU untuk dapat memperoleh bantuan alat tangkap yang lebih moderen dan dapat meningkatkan penghasilan nelayan. “Kita (nelayan) juga mau ambil peran jika IKN di PPU, masih banyak orang-orang tua kita yang masih gunakan alat tangkap tradisional. Harapan kita hal ini dapat di bantu agar kedepan kita bisa bersaing dengan penghasilan nelayan-nelayan dari luar daerah,” ucapnya. Tak hanya itu, pria yang juga Ketua Kelompok Nelayan Jangkar ini menjelaskan bahwa saat ini penghasilan nelayan di derahnya mengalami penurunan, menurutnya hal tersebut terjadi sejak adanya aktivitas perusahaan di daerah tersebut. “Selain kita harus siap menghadapi IKN, adanya aktifivas prusahaan juga berdampak di nelayan. Jadi kita berharap pemerintah dapat berupaya bersama memikirkan alat tangkap yang lebih maju dan dapat bersaing sehingga ketersedian kebutuhan IKN tentang ikan nantinya kita juga punya peran,” ucapnya, Rabu (8/1) Terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Andi Traso mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk membntu nelayan yang ada di PPU untuk meningkatkan kesejahteraannya. “Kita komitmen untuk terus berupaya membatu nelayan-nelayan kita,” ujarnya. Menyikapi  keluhan nelayan, dirinya berharap nelayan (Kelompok Nelayan) dapat mengajukan proposal terkait kebutuhan alat tangkap yang dapat mendukung nelayan. “Ajukan proposal kita akan berjuang baik di tingkat daerah, provinsi maupuan pusat. Dan kita akan berusaha bersama,” jawabnya. Saat ini terdapat beberapa nelayan yang tergolong masih mengunakan alat tangkap tradisional seperti menjala (jaring yang dilempar), sodo (mencari udang kecil dipinggil laut), bagang nibung tancap (memanfaatkan penerangan untuk memanggil ikan), belat (alat tangkap yang memanfaatkan pasang surut air laut) dan masih banyak lagi lainnya yang masih digunakan nelayan PPU. (syd/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: