Jadi Korban Bullying, Pelajar SMA Sampai Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Pelajar SMA di Pasuruan menjadi korban perundungan hingga dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).-(Foto/Istimewa)-
Ketika bertemu kembali di SMA, perilaku perundungan tersebut terus berlanjut.
Fariz berharap, dengan melaporkan para pelaku ke Polres Kota Pasuruan, mereka bisa dihukum sesuai dengan perbuatannya.
BACA JUGA: Bandar Sabu di Tenggarong Seberang Dibekuk Satresnarkoba
BACA JUGA: Divhumas Polri Tanggapi Viral Polisi Tegur Orang Makan, Sebut karena Pesta Miras
"Apabila tidak dihukum, mereka akan terus melakukan bullying kepada teman-teman mereka yang lemah," tegasnya.
Kapolres Kota Pasuruan, AKBP Davis Busin Siswara, mengonfirmasi bahwa laporan dari keluarga korban sudah diterima dan proses penyelidikan telah dimulai.
"Lapor sudah diterima dan keterangan awal sudah masuk, tinggal proses penyelidikan lebih lanjut dengan memanggil terlapor," jelas Davis.
Pihak Polres Kota Pasuruan juga akan memanggil beberapa pihak lain, terutama pihak sekolah, untuk memberikan keterangan terkait kasus ini.
BACA JUGA: Esport PWI Kaltim Sumbang Medali Lagi di Porwanas XIV Kalsel
BACA JUGA: Di Luar Nalar, Anak Bunuh Ibu Kandung di Balikpapan
"Akan kita panggil semua yang bersangkutan dengan kasus ini, terutama pihak sekolah, keluarga, dan terduga pelaku untuk dimintai keterangan," tambah Davis.
Indonesia Darurat Bullying
Kasus bullying yang menimpa NS hanyalah satu dari ribuan kasus perundungan yang terjadi di Indonesia.
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 3.800 kasus perundungan di Indonesia sepanjang 2023, dengan hampir separuhnya terjadi di lembaga pendidikan.
Tragisnya, kasus-kasus ini sering kali berujung pada trauma psikologis yang mendalam bagi korban, bahkan bisa berakhir fatal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: