Inflasi Berau Tertinggi di Kaltim, PPU jadi yang Terendah

Inflasi Berau Tertinggi di Kaltim, PPU jadi yang Terendah

Pasar Segiri-Istimewa-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat inflasi pada Juli 2024 sebesar 2,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,76.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau dengan angka 2,58 persen dan IHK 106,76.

Sedangkan inflasi terendah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan 1,71 persen dan IHK 106,30.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana menjelaskan, inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kenaikan tertinggi sebesar 4,68 persen. Disusul oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,90 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,40 persen," ungkapnya.

BACA JUGA : 30 Anggota DPRD Kabupaten Berau Terpilih Segera Dilantik

 

Selanjutnya, kelompok kesehatan mencatat kenaikan signifikan sebesar 4,87 persen, diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,61 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,89 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,13 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,16 persen.

 

"Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami kenaikan sebesar 4,54 persen," bebernya.

 

Yusniar menjelaskan, terdapat dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.

 

"Masing-masing turun sebesar 0,36 persen," jelasnya.

BACA JUGA : Demi Ketahanan Pangan, Kementerian ATR/BPN Bina Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah di Jateng dan DIY

 

Sementara, BPS Kabupaten Berau belum lama ini merilis perkembangan indeks harga konsumen (IHK) Kabupaten Berau pada Juli 2024.

Kepala BPS Berau, Supriyanto menjelaskan, adanya perubahan pola konsumsi masyarakat.

 

"Pemutakhiran tahun dasar dilakukan berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan selama tahun 2022," jelasnya kepada Nomorsatukaltim pada Minggu (4/8/2024).

 

 

Menurutnya, beberapa perubahan mendasar dalam penghitungan IHK diantaranya cakupan wilayah, metodologi penghitungan IHK, paket komoditas dan diagram timbang.

BPS kembali menyempurnakan penghitungan IHK dengan mengakomodasi bobot jenis pasar dalam penghitungan rata-rata harga di setiap komoditas.

"Selain itu, jika sebelumnya diseminasi IHK hanya dilakukan di level Nasional dan Kabupaten/Kota, IHK dengan tahun dasar 2022-100 akan didiseminasikan juga di level Provinsi (38 Provinsi)," ungkapnya.

BACA JUGA : Polres Kukar Berhasil Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Wilayah, 146 Poket Sabu Berhasil Diamankan

Inflasi Kabupaten Berau Bulan ke Bulan pada Juli 2024 sebesar -0,71%, Inflasi Tahun ke Tahun (Juli 2023 - Juli 2024) sebesar 2,58%, dan Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,21%.

BPS Berau merincikan berdasarkan kelompok pengeluaran terdapat 3 kelompok komoditas yang menjadi penyumbang inflasi pada bulan Juli 2024.

Diantaranya, makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar -2,69% dengan andil 0,80%, pakaian dan alas kaki 0,69% dengan andil 0,03%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,12% dengan andil 0,02%, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,01% dengan andil -0%.

Selanjutnya, kesehatan 0,24% dengan andil 0,01%, transportasi -0,15% dengan andil -0,02%, informasi komunikasi dan jasa keuangan -0,12% dengan andil -0,01%, rekreasi olahraga dan budaya 0,81% dengan andil 0,01%.

"Kemudian, pendidikan 0,45% dengan andil 0,03%, penyediaan makanan dan minuman restoran -0% dengan andil-0%, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,29% dengan andil 0,02%," ungkapnya.

BACA JUGA : Modifikasi Cuaca IKN Berlangsung hingga 10 Agustus, BMKG Sebar 16 Ribu Ton Garam

Kedua, komoditas pendorong inflasi diantaranya, Bayam 0,06%, ikan bandeng 0,03%, sigaret kretek tangan 0,03%, kangkung 0,02%, taman kanak-kanak 0,02%, sigaret putih mesin 0,02%, emas perhiasan 0,02%, bahan bakar rumah tangga 0,02%, sigaret kretek mesin 0,02%, dan wortel 0,01%.

"Ketiga, komoditas penahan inflasi diantaranya daging ayam ras -0,33%, tomat -0,21%, bawang merah -0,09, jagung manis -0,05%, buncis -0,05%, cabai merah -0,04%, terong -0,04%, bawang putih -0,03%, kol putih -0,03%, dan beras -0,02%," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: