Modifikasi Cuaca IKN Berlangsung hingga 10 Agustus, BMKG Sebar 16 Ribu Ton Garam

Proses penyemaian garam ini bertujuan untuk memodifikasi awan dan mengendalikan potensi hujan di wilayah IKN. 

Pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) melibatkan sepuluh sorti penerbangan yang menyemai garam ke gumpalan awan penghujan dengan total waktu penerbangan 21 jam 25 menit. 

Penyemaian dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur penunjang IKN, termasuk Bandara VVIP IKN dan jalan tol. 

Seto menjelaskan bahwa penyemaian diprioritaskan pada daerah upwind seperti Selat Makassar, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser untuk menghindari awan hujan masuk ke area target pembangunan. 

BACA JUGA: Gerindra Pertimbangkan 3 Nama untuk Maju Pilwali Samarinda

BACA JUGA: Pemkab Kukar Usulkan Jalan Penghubung ke IKN

"Ya begitulah mempertahankan potensi itu (pengendalian awan hujan) fokus kita," tambah Seto.

Lokasi Operasi Cuaca

Tim ahli BMKG memprioritaskan penyemaian NaCl di sekitar wilayah Selat Makassar, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser. 

Wilayah-wilayah ini dipilih karena merupakan daerah upwind atau arah datangnya angin masa udara. 

Pemilihan lokasi ini bertujuan agar potensi awan penghujan tidak menurunkan hujan di wilayah pusat pembangunan dan kegiatan HUT Indonesia di IKN. 

Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR juga terlibat dalam menentukan kebutuhan dan lokasi penyemaian.

BACA JUGA: Akses Internet Mahulu Sulit, Penerapan Kurikulum Merdeka Tak Lancar

BACA JUGA: Pengamat Bilang Kaderisasi Partai Politik Lemah jadi Penyebab Politik Uang

Berdasarkan hasil analisa klimatologi BMKG, dalam 10 hari ke depan wilayah IKN yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara diprakirakan berawan pada pagi dan malam hari, dan cerah pada siang hari dengan suhu antara 24-27 derajat Celcius dan kelembapan 84-94 persen.

Sumber: