Akses yang Sulit, Jadi Kendala Pengembangan Atlet di Mahulu

Akses yang Sulit, Jadi Kendala Pengembangan Atlet di Mahulu

Elis, pelatih cabang olahraga pencak silat di Mahulu.-(Disway Kaltim/ Iswanto)-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Akses yang sulit dijangkau menjadi kendala tersendiri bagi para atlet dan pelatih cabang olahraga (Cabor) di Mahakam Ulu (Mahulu) untuk mengikuti berbagai perlombaan di tingkat provinsi maupun nasional.

Hal ini diungkapkan Elis, salah satu pelatih Cabor Silat di Mahulu kepada wartawan.

Elis mengaku, selama ini sebenarnya para atlet asal Mahulu ingin mengikuti setiap event yang digelar di tingkat provinsi yang biasanya berlangsung di luar daerah, seperti Samarinda. Namun para atlet selalu dihadapkan dengan banyak kendala.

BACA JUGA: Setelah 11 Tahun Penantian, Timnas Indonesia U-19 Juara Piala AFF untuk Kali Keduanya

Selain kendala akses yang jauh, mereka juga terkendala biaya. Sekedar biaya transportasi saja sudah sangat berat bagi atlet Mahulu. Karena mereka harus mengakses kota lain menggunakan jalur sungai. Ini belum termasuk biaya akomodasi dan logistik selama mengikuti lomba.

Ia mencontohkan, ketika ada open turnamen di Samarinda, atlet dari kota/kabupaten lain di Kaltim bisa mengikuti tiga hingga empat kali turnamen

Sementara atlet asal Mahulu tidak bisa, karena terkendala anggaran, belum lagi memikirkan biaya transportasi yang mahal untuk pulang ke Mahulu.

BACA JUGA: Bupati Bonifasius Minta Tim Desk Pilkada 2024 Mahulu Bekerja Maksimal

“Kalau di Ilir, seperti di Samarinda itu banyak open-open turnamen. Misalnya ada Kejurda, satu kali open turnamennya tiga kali jadi bisa empat kali kan dia (atlet Samarinda) mainnya," kata Elis, Senin (29/7/2024).

Atlet-atlet di Mahulu, kata Elis, sebenarnya juga punya keunggulan tersendiri, secara kualitas tidak kalah jauh dengan daerah lain. 

Namun sayangnya masih banyak kendala, baik sarana dan prasarana, akses terhadap kompetisi, hingga masalah anggaran.

BACA JUGA: Fasilitas dan Tenaga Pendidik Daerah Pedalaman di Berau Kurang Diperhatikan

Menurutnya, untuk bisa mengikuti berbagai kejuaraan, Pemkab Mahulu harus membayar lebih mahal dibanding daerah lain di Kaltim.

"Kami memang kendalanya jauh ya, dan tentu harus didukung dengan dana yang besar juga. Jadi nggak bisa seperti di Samarinda, tinggal uang makan saja sudah cukup," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: