Senang Bisa Mengajar

Senang Bisa Mengajar

MENJADI tenaga pendidik, cukup banyak tantangannya. Apalagi di era saat ini. Sebagai seorang guru, menurut Rina Sri Wahyuni, dituntut selalu sabar mendidik siswanya, bahkan terhadap tingkah laku yang beragam. Menghadapi anak-anak didik yang bandel, sudah menjadi hal yang biasa bagi Rina. Hal tersebut juga tak menyurutkan semangatnya. “Ngajar itu bikin senang. Karena saya suka mengajar,” katanya kepada DiswayBerau. Gadis kelahiran, Gurimbang, 1 Desember 1994 ini mengatakan, kesenangan tersendiri baginya ketika mengajar dan membagikan ilmu yang ia miliki kepada anak-anak didiknya. Menurutnya, Rina akan merasa sangat berguna ketika sedang mengajar. Membuat anak didik yang semula tidak tahu apa-apa hingga, bisa memahami tentang sebuah pelajaran. Rina merupakan salah seorang guru honorer dengan gelar Magister Pendidikan Kimia. Dirinya mengakui bahwa kebahagiaannya ketika anak murid berhasil menyerap ilmu yang diberikan. “Itu kesenangan yang tak ternilai. Rasanya seolah berhasil menjalankan tugas sebagai pendidik yang baik,”ujarnya. Menurutnya, mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang membebani, meskipun anak-anak didiknya merupakan remaja tanggung dengan beragam tingkah polah. Anak didik yang bendel atau bebal, ditegaskannya bukanlah hal yang ditakuti dalam mengajar. Hanya saja memang butuh kesabaran yang ekstra. “Malah kalau saya ketemu anak bandel itu seru. Enaknya, anak bandel rata-rata lebih care sama guru ketika sudah lulus, daripada anak pintar,” ucapnya. “Ngajar itu fun,” lagi-lagi tegas Rina. Rina tak memungkiri, bahwa mengajar anak yang bandel atau bebal itu kerap mengundang kekesalan. Namun, tak semata-mata jadi alasan bahwa mengajar bukan hal yang menyenangkan. Lanjutnya, setiap anak itu punya keunikan masing-masing dengan karakter yang berbeda. Jadi, kelakuan anak didik ada yang aneh-aneh, Ia tak banyak ambil pusing, namun tetap diarahkan ke jalur yang positif. “Ya, kita nggak bisa memaksakan setiap anak harus bisa seperti apa yang kita mau,” ungkapnya. Dirinya pun mengungkapkan alasannya menjadi seorang guru, karena dulu memikirkan pekerjaan yang paling cocok untuk perempuan itu adalah guru.“Itu pikiran awal saya,” tandasnya (*/fst/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: