Perayaan Pergantian Tahun 2020 Lebih Kalem
Boleh Kembang Api Asalkan Ada Iziannya Surat edaran Gubernur Kaltim Nomor 045/7815/B tentang perayaan malam tahun baru ke arah yang lebih postif, sepertinya cukup berpengaruh pada perayaan pergantian tahun 2019-2020. Kendati tetap ada perhelatan akbar di pusat-pusat hiburan dan mal, namun pada umumnya tahun ini lebih kalem. PESAN WhatsApp ramai dengan undangan makan malam. Sehari sebelum pergantian tahun. “Monggo hadir openhouse kecil2an dirumah. Nanti malam jam 19 sampai selesai. Mhn maaf undangan terbatas krn mmg terbatas,” tulis Lucas Adi Prasetya, seorang blogger dan penulis lagi di Balikpapan. Perumahan Cluster Berau, Bukit Taman Sari (Wika) pun tampak sepi seperti biasanya. Hanya ada beberapa orang yang tampak mengaduk-aduk tempat perapian di depan rumahnya. Selangkah dari itu, tampak gundukan jagung dengan cangkang hijau dan kekuning-kuningan. Anak-anak pun tak terlihat heboh dengan berbagai permaiannya malam itu. Ketika sampai di depan rumah Adi pun tak terlihat jejeran kendaraan. Hanya ada beberapa teman dekat dan kerabat. Menu makanan sudah disediakan. Semi vegetarian. Satenya terbuat dari kedelai. Sama seperti tempe. Tak semua orang seperti Adi. Banyak juga yang memilih pusat keramaian. Bersama teman atau keluarga. Menikmati detik-detik terakhir dengan melihat kembang api dan petasan yang masih menjadi daya tarik. Dari sekian banyak lokasi penyelenggara kembang api, salah satunya terdapat di kawasan pusat belanja dan hiburan terpadu e-Walk dan Pentacity, Balikpapan SuperBlock (BSB). Ribuan masyarakat antusias menikmati "serangan" kembang api yang ditembakkan tepat pada pukul 00.00, Rabu (1/1/2020). Pihak mal memang sudah mempersiapkan perayaan tahun baru tersebut khusus pengunjung. Tiupan terompet disertai tepukan tangan saling bersahutan. Keceriaan terpancar jelas dari wajah mereka yang datang ke kawasan kolam renang Aqua Boom serta di halaman mal BSB. Kurang lebih 20 menit lamanya kembang api berbagai bentuk mewarnai langit Balikpapan. Dari halaman parkir mal, cahaya kilatan api menari-nari menghiasi mata pengunjung yang menyaksikan langsung. "Kita ada kurang lebih 2.000 tembakan untuk menyemarakkan malam pergantian tahun 2019 ke 2020 malam ini," ujar Yudi Saharudin, GM e-Walk BSB, Rabu (1/1/2020). Pihak mal merasa cukup bangga dan senang menjadi salah satu lokasi yang dapat melaksanakan hiburan kembang api dan yang terbanyak di Kota Balikpapan. "Ya kita menjadi salah satu yang terbanyak dengan 2.000 tembakan," jelasnya. Manajemen BSB pun menyiapkan puluhan juta rupiah untuk biaya perayaan itu. "Enggak sampe ratusan apa lagi miliaran lah mas. Di bawah 50-an saja (di bawah Rp 50 juta, Red.) kok," ujarnya. Hanya saja jika dibandingkan tahun lalu, 2018-2019, anggaran tahun ini mengalami kenaikan. Kendati jumlah tembakan kembang api masih sama dengan tahun lalu. "Kalau tembakan kembang api masih sama saja mas. Hanya emang kan harga-harga menyesuaikan. Jadi ada sedikit anggaran lebih lah. Tapi ya itu enggak sampai ratusan juta," tegasnya. ANTUSIAS PENGUNJUNG Sementara itu, ratusan warga antusias menikmati pertunjukan kembang api ini. Bahkan ada pengunjung yang berasal dari Samarinda yang sengaja ingin menikmati pertunjukan kembang api ini. "Keren seru abis. Kesini sengaja mau liat kembang api ini," ujar Yulius. Yulius sendiri mendapat informasi dari keluarganya. Katanya, jika pertunjukan kembang api di Mal BSB merupakan salah satu yang terlama dan terbanyak. Sama halnya dengan Hasniah, yang baru pertama kali menyaksikan langsung dari dekat tembakan kembang api terbesar di Balikpapan itu. Ia merasa antusias. Lebih-lebih dirinya sengaja membawa buah hatinya. " Seneng banget apa lagi sama anak saya ini kan. Biasanya tahun baru di rumah saja. Lihat dari rumah enggak seperti ini," jelasnya. TEPIAN TETAP MACET Berebda dengan perayaan Tahun Baru 2020 di Samarinda. Dari pantauan Disway Kaltim, tahun ini relatif tidak terlalu meriah di banding tahun-tahun sebelumnya. Pesta kembang api dan petasan yang kerap jadi penanda kemeriahan pergantian tahun hanya menghiasai langit Kota Tepian di beberapa titik saja. Titik-titiknya tak sebanyak ketimbang tahun lalu. Misalnya saja di Jalan Pelabuhan dan Jalan Pangeran Hidayatullah yang tampak masih terdengar. Kawula muda dan remaja umumnya lebih memilih berkumpul di Taman Samarendah: duduk sambil berbincang. Mendengarkan alunan musik. Berduaan dengan pasangan, dan menikmati makanan yang disediakan para penjual. Sementara di Hotel Aston Samarinda, perayaan malam tahun baru hanya diramaikan dengan pesta yang diadakan sejak pukul 19.30 Wita hingga pukul 01.30 Wita. Diikuti pegawai hotel dan para tamu. Kegiatan ini diinisiasi manajemen hotel. Sebagian peghuni hotel berkumpul di lantai dasar. Menikmati santapan malam, berbincang, dan menonton film yang tersedia di Hotel Aston. Sebagian lainnya menghabiskan malam di kamar hotel. Pergantian tahun memang membawa berkah bagi Aston Samarinda. Meski tidak terdapat kegiatan lain selain pesta di depan hotel berbintang tersebut, seluruh kamar hotel yang berjumlah 165 kamar sudah dihuni sejak 28 Desember lalu. “Setiap tahun memang begitu. Selalu penuh kamarnya. Bedanya, tahun lalu ada tambahan kegiatan-kegiatan. Kalau sekarang hanya pesta. Enggak ada kembang api. Kita dapat imbauan dari pemerintah,” kata seorang pegawai Hotel Aston. Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor mengeluarkan surat edaran. Yang berisi agar warga Kaltim melewati malam tahun baru dengan kegiatan positif: tidak menyalakan kembang api, tidak meledakkan petasan, dan tidak meniup terompet. “Sebaiknya diisi dengan hal positif. Misal, kegiatan keagamaan atau pengajian sesuai kepercayaan agama masing-masing,” kata Isran, Jumat (27/12/2019). Meski begitu, bukan berarti malam pergantian tahun tidak ramai. Kemacetan parah memenuhi sebagian besar jalan raya di Samarinda. Di Jalan Pengeran Hidayatullah Samarinda, kendaraan roda dua dan roda empat harus berhenti total di detik-detik menjelang pergantian tahun. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Pada pukul 1.00 WITA, jalan raya di Samarinda kembali lengang. DIJAGA KETAT Empat lokasi yang merayakan malam tahun baru 2020 menggunakan kembang api di Balikpapan, dijaga ketat petugas kepolisian. Keempat lokasi itu, yakni Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan di Jalan ARS Muhammad, Swiss-Belhotel Balikpapan, Aston Balikpapan Hotel and Residende dan kawasan BSB Balikpapan yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman. "Iya. Beberapa ditempatkan di lokasi-lokasi yang ada kembang apinya. Untuk pengamanan. Karena kan, biasanya perayaan dengan kembang api akan mengundang banyak orang. Selain itu, untuk berjaga-jaga. Ada juga siaga pemadam kebakaran," kata Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi. Acara perayaan malam tahun baru di empat lokasi itu telah mendapat izin dari kepolisian. "Secara keseluruhan, skala kota. Kondisi dan suasana kamtibmas di Balikpapan ini kondusif. Perayaan berjalan aman dan lancar," lanjut perwira berpangkat tiga melati di pundak itu. Sebanyak 600 personel gabungan dikerahkan. Dari Satpol PP Balikpapan, Kodim Balikpapan, Polresta Balikpapan dan Polda Kaltim. "Kalau personel Polresta Balikpapan, sebanyak 420 orang," pungkasnya. MABIT LEBIH BERMANFAAT Berbeda dengan yang dilakukan Forum Komunitas Muslim Balikpapan. Penghujung tahun 2019 ini direnungi dengan menggelar Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa) di Masjid Namirah Balikpapan, Selasa (31/12/2019). Sekitar 700-an peserta memenuhi ruang masjid di kawasan Balikpapan Baru itu. Muhammad Nurkholis, ketua panitia, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut rutin digelar setiap pergantian tahun. Ini tentu bernilai positif dan diharapkan menjadi cara untuk lebih memperbanyak ibadah. "Ini untuk menyelamatkan generasi muda dari agenda akhir tahun yang tidak berfaedah," katanya. Kegiatan itu digelar usai salat Isya. Mulai dari talkshow komunitas, mentoring, muhasabah akhir tahun, hingga salat qiamulail berjamaah. Peserta berasal dari berbagai usia. Anak-anak, remaja, hingga dewasa tampak bersemangat. Febry, peserta yang mengaku baru pertama kalinya mengikuti kegiatan ini. Menurutnya sangat bermanfaat dan bernilai pahala. Mengingat sebagian besar merayakan akhir tahun dengan banyak menghabiskan waktu yang kurang bermanfaat. "Tahun baru kan banyak yang buat acara sia-sia. Jadi mending ke sini saja mendengarkan ceramah. Juga sebagai introspeksi diri selama ini apa yang kurang," katanya. Sebagian peserta mengikuti kegiatan hingga akhir. Kegiatan tersebut ditutup olahraga bersama selesai mendengar kajian subuh. (*) Editor : Devi Alamsyah Reporter : Ariyansah, Andrie, Arif Fadhilah, Upqil Mubin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: