Almarhum Kadispar Provinsi Kaltim Ambil Bagian di Film Pendek Hantu Banyu

 Almarhum Kadispar Provinsi Kaltim Ambil Bagian di Film Pendek Hantu Banyu

Ahmad Junaidi dalam sambutannya, usai penayangan film pendek Hantu Banyu.-Salsabila-nomorsatukaltim.disway.id

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Produser film pendek Hantu Banyu, Ahmad Junaidi secara khusus menyampaikan terima kasih terhadap almarhum Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kalimantan Timur (Kaltim), Ahmad Herwansyah.

Dalam film tersebut, almarhum Ahmad Herwansyah tak hanya memberi dukungan moral, melainkan berperan sebagai orang tua dari Samar.

Diceritakan bahwa karakter Samar yang menjadi tokoh utama film ini, telah bertunangan dengan Rinda, yang kemudian ia tenggelam di Sungai Mahakam, akibat telah melanggar adat istiadat di Kalimantan.

Kematiannya pun, dikaitkan dengan mitos yang beredar mengenai Hantu Banyu.

Film pendek yang diproduksi oleh Mahakama Film bersama Dispar Kaltim, pertama kalinya ditayangkan, di Bioskop CGV Plaza Mulia Samarinda, pada Kamis (27/6/2024) malam.

“Malam ini menjadi malam monumental (memiliki arti penting secara historis) yang buat saya dan teman-teman sineas di Samarinda, merasa sangat bisa untuk berjuang. Dengan menghasilkan karya-karya besar yang di support dari berbagai pihak,” kata Ahmad Junaidi, usai pemutaran film.

Ahmad Junaidi menyebut, film lokal yang digarap bersama pelaku-pelaku perfilman di Kalimantan Timur, merupakan langkah kecil. Usai beberapa waktu mencoba menembus layar yang besar ini.

“Ini film kan tentang mitos Hantu Banyu, tapi didalamnya itu sudah ada beberapa tricky, drama, hingga misteri yang bercerita percintaan antar pulau. Nah bagi yang belum nonton kita akan ada sesi kedua pada 4 Juli nanti,” ucap Jun, sapaan akrabnya.

Di waktu yang sama, Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim, Alvi menyatakan, film Kaltim untuk Indonesia ialah hastag yang akan terus digunakan. Seperti kegiatan benua etam untuk Indonesia, itu juga sebagai bagian bentuk pemerintah agar terus bersinergi.

“Untuk terus bersinergi dan berkolaborasi pada subsektor perfilman, kedepan kami akan ada penerbitan, dan lainnya. Ini salah satu bentuk yang sangat luar biasa dengan melibatkan seluruh sineas di Kaltim ya. Khususnya di Kutai Kartanegara (Kukar), Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan,” tutur Alvi.

Ia pun mengungkapkan, bahwa di akhir film ada tampilan yang menggugah hati. Dimana ia saat itu, melihat almahrum Ahmad herwansyah masih sehat dalam keadaan sehat.

“Bapak (almarhum) ikut juga ambil bagian di frame hantu banyu, diakhir tayangan tadi menggugah hati kami. Saat itu saya melihat masih sehat,” tutup Alvi dengan penuh haru. (*Salsabila)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: