Berulang Kali Mendekam di Penjara, Napi Balikpapan Putuskan Dalami Agama dan Minta Sarung

Berulang Kali Mendekam di Penjara, Napi Balikpapan Putuskan Dalami Agama dan Minta Sarung

Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, memberikan sarung miliknya kepada KB yang merupakan seorang narapidana, sebagai kenang-kenangan. (Dok. Rutan Balikpapan)--

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Seorang mantan narapidana berinisial KB (58), yang telah empat kali mendekam di balik jeruji Rutan Balikpapan kini menunjukkan perubahan besar dengan mendalami agama selama masa hukumannya.

KB, yang tengah memasuki usia senja, menemukan kedamaian melalui ibadah di penjara.

Sebelumnya, ia jarang melakukan solat lima waktu, namun kini ia menjalankan ibadah tersebut dengan rutin. 

KB yang terlibat dalam kasus narkotika, mulai mengenal dan mendalami Islam secara mendalam selama menjalani masa hukuman.

Menurut catatan Rutan Balikpapan, KB bukanlah wajah baru di penjara ini.

BACA JUGA : Kloter Pertama Jamaah Haji Embarkasi Balikpapan Tiba, Satu Orang Meninggal di Tanah Suci

Diketahui Ia telah menjalani hukuman di Rutan Balikpapan sebanyak empat kali, semuanya terkait dengan kasus narkoba

Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, mengungkapkan bahwa KB pertama kali masuk penjara pada tahun 2007 karena terlibat dalam kasus narkotika jenis sabu.

"Waktu itu usianya sekitar 40-an. Empat kali masuk penjara, semuanya karena kasus narkoba," jelas Agus pada Nomorsatukaltim, Selasa (25/6/2024).

Awalnya, Agus menganggap KB sama seperti narapidana lainnya. Namun, setelah KB kembali untuk keempat kalinya, Agus merasa ada yang berbeda.

Saat melihat KB untuk keempat kalinya, Agus sempat berkomentar sinis tentang kebiasaan KB yang terus berurusan dengan narkoba.

BACA JUGA : Janji Wali Kota Samarinda, Rp 100 Juta untuk Atlet yang Dapat Emas Saat PON

"Orang ini sudah tua, masih saja kerjaannya begini. Kalau penjara tidak bikin kapok pakai narkoba, mungkin kematian yang bisa menghentikan kamu," ucap Agus kala itu, ujarnya.

Perkataan Agus tersebut, meski terdengar kasar, tampaknya memberikan dampak mendalam bagi KB. Sejak saat itu, KB lebih sering menyendiri dan mulai rajin beribadah di musola penjara serta mengaji. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: