Ramai Dibahas di Medsos, Benarkah Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista?

Ramai Dibahas di Medsos, Benarkah Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista?

Makanan pedas dituding sebagai penyebab kista, benarkah?-(Foto/Freepik)-

Menurut Dr. Christine Cui dari Fertility Clinic, makanan pedas dapat memengaruhi kesuburan dan kehamilan. Hal ini disebabkan karena makanan pedas dapat meningkatkan kontraksi pada wanita hamil. 

Selain itu, makanan pedas juga dapat menyebabkan heartburn atau sensasi perih dan panas di area dada, yang dapat mempengaruhi kehamilan. 

Lebih lanjut, makanan pedas juga dapat berdampak pada kekurangan asam folat, yang dapat memengaruhi kualitas sel telur dan memicu sindrom ovarium polikistik.

BACA JUGA: Nasib Pelaku Cabul Sebabkan Polisi Terluka di Balikpapan, Kini Telah Dibui

Sindrom ovarium polikistik, atau Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita di usia reproduktif.

PCOS ditandai oleh gangguan menstruasi dan peningkatan kadar hormon androgen. Kadar hormon androgen yang tinggi pada penderita PCOS dapat menyebabkan ovarium atau indung telur menghasilkan banyak kantong berisi cairan, yang disebut sebagai kista.

Produksi kista oleh ovarium dapat mengganggu perkembangan sel telur dan mencegah mereka dilepaskan secara teratur. Hal ini dapat menyebabkan ketidaksuburan dan masalah reproduksi pada wanita yang menderita PCOS.

BACA JUGA: Kebakaran di SMPN 5 Samarinda, Kadisdik Usulkan Anggaran Perbaikan ke Wali Kota

 

Makanan yang Harus Dihindari Penderita Kista

Mengutip Johns Hopkins Medicine, jarang ada makanan yang secara langsung dapat menyebabkan masalah ovarium atau kemunculan kista. Namun, terdapat beberapa jenis makanan dapat menyebabkan peradangan dan memperparah kondisi kista yang dialami seseorang.

Orang yang menderita masalah ovarium seperti PCOS dan kista ovarium disarankan untuk menghindari makanan-makanan berikut ini yang dapat meningkatkan peradangan:

BACA JUGA: Wali Kota Balikpapan Sidak Pasar Ramadan, Lakukan Uji Sampel Makanan

  1. Makanan yang digoreng (seperti kentang goreng, keripik kentang, keripik jagung, dan ayam atau ikan goreng);
  2. Lemak jenuh seperti mentega atau margarin;
  3. Daging merah, termasuk hamburger, daging sapi panggang dan steak, daging olahan, dan sosis;
  4. Makanan ringan yang diproses seperti kue, biskuit, permen, dan pai;
  5. Sereal olahan dengan kandungan gula tinggi, seperti oatmeal instan dan granola;
  6. Minuman manis seperti soda, teh manis, dan minuman berenergi;
  7. Minuman beralkohol;
  8. Tepung olahan, roti putih, roti gulung, kulit pizza, dan pasta;
  9. Nasi putih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id