Hukum Berpuasa Bagi Ibu Hamil, Simak Penjelasan Medis dan Dalilnya Di Sini

Hukum Berpuasa Bagi Ibu Hamil, Simak Penjelasan Medis dan Dalilnya Di Sini

ilustrasi ibu hamil.-freepik-

NOMORSATUKALTIM – Menjalankan ibadah puasa wajib hukumnya bagi seluruh muslim selama Ramadan. Tapi, bagaimana dengan ibu hamil? Apakah tetap diberbolehkan berpuasa?

Dikutip dari halodoc, berpuasa selama kehamilan dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya. Meski begitu, ibu hamil sebenarnya boleh saja menjalankan ibadah puasa, asalkan kondisi ibu dan janin optimal.

Alasannya, secara medis, berpuasa selama kehamilan dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya. Sebab, saat berpuasa, seseorang tidak akan mengonsumsi makanan atau minuman selama hampir 12 jam. Hal ini dapat membuat ibu hamil yang berpuasa berisiko mengalami penurunan gula darah ke tingkat yang tidak sehat. Selain itu, puasa juga berisiko  menyebabkan kekurangan nutrisi sekaligus energi tubuh secara keseluruhan.

BACA JUGA:Tips Kreatif Mengenalkan Puasa kepada Anak Usia Dini

Meski begitu, bumil sebenarnya boleh saja menjalankan ibadah puasa. Namun perlu diingat. Saat menjalankan ibadah puasa, kondisi ibu dan janin harus pada saat optimal atau tidak ada masalah pada ibu dan kandungan. 

Syarat Ibu Hamil Menjalankan Ibadah Puasa

Meskipun ibu hamil dalam kondisi baik, memperhatikan kesehatan janin sangat diperlukan. Jika ibu berpuasa, tetap perhatikan gizi dan nutrisi untuk kebutuhan janin. Asupan gizi yang harus ibu hamil dapatkan adalah 50 persen karbohidrat, 25 persen protein, 10-15 persen lemak sehat, serta jangan lupa asupan vitamin dan juga mineral.

Selain itu, saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya ibu memperhatikan berat badan ibu hamil. Jika ibu mengalami penurunan berat badan secara drastis, sebaiknya ibu memperhatikan asupan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin. Penurunan berat badan secara drastis dapat membahayakan janin dalam kandungan.

Saat berbuka dan sahur, jangan lupa untuk memilih menu makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan janin. Sayuran seperti brokoli, wortel, asparagus bisa menjadi menu makanan untuk berbuka atau pun sahur.

Boleh Tidak Puasa, Tapi…

Ibu hamil boleh saja meninggalkan puasa jika itu dapat membahayakan diri atau kondisi janinnya. Namun demikian, para ibu hamil tetap harus mengganti puasa (qadha), sesuai jumlah hari yang ia tinggalkan. 

Dengan catatan, mengganti puasa itu berlaku setelah keadaannya sudah membaik.  Selain kewajiban mengganti puasa, ada juga kewajiban lain yang harus ditanggung oleh ibu hamil. Yaitu membayar fidyah. fidyah adalah harta yang dibayarkan sebagai bentuk ganti dari ibadah yang ditinggalkan.  

BACA JUGA:Tahan Puasa Seharian dengan Menu Sahur Khas Indonesia, Kombinasi Gizi plus Kelezatan Nusantara

Selanjutnya, timbul pertanyaan perihal hukum puasa ibu hamil, kapan ia wajib mengganti puasanya saja? Dan kapan ia wajib menggabungkan keduanya, yaitu mengganti puasa dan membayar fidyah? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: