Indonesia Kekurangan Stok Beras, Pemerintah Terpaksa akan Lakukan Impor

Indonesia Kekurangan Stok Beras, Pemerintah Terpaksa akan Lakukan Impor

Indonesia Kekurangan Stok Beras Pemerintah Terpaksa akan Lakukan Impor-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengakui bahwa sedang terjadi kekurangan pasokan beras yang mencapai 2,4 juta ton. Dia menyatakan pentingnya memastikan pasokan beras yang memadai untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan beras, terutama di tengah kekurangan yang disebabkan oleh fenomena El Nino.

“Januari dan Februari 2024 ini kita kekurangan 2,4 juta ton beras [roduksi versus konsumsi,” kata Arief.

Arief menyatakan bahwa pemerintah terus berusaha menjaga keseimbangan antara ketersediaan beras nasional dan Nilai Tukar Petani (NTP) tanaman pangan.

“Memang kita perlu beras lebih banyak saat ini. Dan pemerintah menyeimbangkan kekurangan karena tidak dapat tanam akibat El Nino dengan importasi,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kebijakan impor beras merupakan pilihan terakhir untuk memastikan ketersediaan beras tetap terjaga.

“Walaupun sangat pahit, importasi saat ini harus dijalankan. Mungkin tidak populer saya sampaikan, tetapi harus dikerjakan untuk pemenuhan kebutuhan saat ini,” ujar Arief.

Dia memastikan bahwa impor beras dilakukan dengan sangat terukur sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak akan mengganggu stabilitas harga di tingkat petani.

“Salah satu indikasinya bisa dilihat dari Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) saat ini adalah yang tertinggi senilai 116,16 persen. Ini yang membuat petani kita semangat untuk menanam," ucap Arief.

Dia menyatakan bahwa kenaikan harga beras saat ini tidak dipengaruhi oleh periode pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) maupun periode libur panjang peringatan Isra Mikraj dan Hari Raya Imlek 2024.

“Bukan pengaruh pencoblosan. Kita sedang penuhi market,” jelasnya.

Untuk menyambut panen raya yang diprediksi pada Maret 2024, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan semua pihak terkait untuk mempersiapkan penyerapan yang optimal, guna mencegah jatuhnya harga di tingkat petani. Selain itu, pada saat yang sama, pengisian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari produksi dalam negeri dapat terpenuhi dengan baik.

“Saat ini kita tengah mempersiapkan CPP jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga pada saat diperlukan CPP tersebut dapat dimanfaatkan untuk intervensi antara lain penyaluran bantuan pangan, operasi pasar, dan keadaan darurat,” ujar Arief.

Harga Beras Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk merelaksasi harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan serta aturannya hingga periode tertentu untuk beberapa komoditi bahan pokok dan penting seperti beras yang berpotensi terkerek naik pada Februari 2024.

Sementara itu, Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey, mengatakan, peritel mulai kesulitan mendapatkan stok beras jenis premium lokal dengan kemasan 5 kilogram lantaran para produsen telah menaikkan harga beli bahan pokok dan penting seperti beras, gula, hingga minyak goreng, di atas HET.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: