Dulu Anak Tiri Sekarang Digandrungi, Perjalanan e-Sport Kaltim Menurut Coach Novand
Novand (ujung kanan atas) saat mengantarkan anak didiknya mengkuti Liga 1 E-Sport Nasional 2023.-istimewa.-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Novand tidak menyangka. Malang melintang di dunia gim ternyata mengantarkannya menjadi seorang pelatih cabang olahraga (cabor) e-sport. Hobi yang ia gandrungi, kini menjadi penghidupan.
E-Sport sendiri merupakan cabor baru yang banyak digandrungi oleh para kawula muda. Sebelum mengawali karir sebagai pelatih Borneo E-Sport, pria dengan nama lengkap Novand Syafatra ini memulainya sebagai pemain profesional (pro player) gim PC.
“Awal mulanya saya sebagai pro player di gim Point Blank. Saya sempat mewakili Kaltim di turnament internasional yaitu PBIC (Point Blank International Championship). Setelah itu beralih ke PUBG PC di tahun 2021,” kenang Novand ketika ditemui di Salman Avenue di Jalan Siradj Salman, Rabu (13/12/2024).
Pria yang disapa Coach Novand ini juga menjelaskan pada saat pandemi Covid-19 merupakan titik awal dia beralih ke game mobile (handphone). Sebabnya saat itu banyak warnet yang harus tutup, dilarang beroperasi demi mencegah penyebaran virus. Dari situlah ia mulai mendalami Mobile Legends (ML). Masih sebagai pemain.
Berbekal pengalamannya sebagai leader game, Novand pun ditunjuk perdana sebagai pelatih, saat gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim di Berau tahun lalu. Harapannya ia bisa menularkan mental bermain ketika mental tim sedang drop. Ia pun bertekad tidak ingin menjadi pelatih kaleng-kaleng. Salah satu upaya menaikkan kompetensi adalah mengikuti uji lisensi kepelatihan. Semesta mendukung. Ia kini tercatat sebagai pelatih profesional yang memiliki lisensi kepelatihan B. Lisensi ini bertaraf internasional.
Pria kelahiran November 32 tahun lalu itu juga menambahkan telah melatih banyak pemain berbakat. Salah satu anak didik andalannya adalah Rizan dan Fallen. Mereka berdua merupakan atlet Kaltim sekaligus pemain andalah Borneo e-sport.
“Sudah banyak yang saya pegang tapi karena gonta-ganti pemain dan pemain yang menjadi andalan Kaltim dan Borneo e-sport adalah Rizan dan Rasyid (Fallen) yang sudah saya tangani sejak lama,” jelasnya.
Menjadi pelatih e-sport sendiri baginya tidak mudah. Yang sulit adalah mengenalkan cabor ini kepada orang tua, guru hingga anak muda. Masih ada yang beranggapan kalau bermain gim hanya membuang-buang waktu, bahkan tidak berfaedah. Untungnya tantangan itu bisa dihadapi setelah melalui Porprov di Berau tahun lalu.
“Alhamdulillah mereka (orang tua dan guru,red) sudah mau menerima dan terbuka pikirannya bahwa ini tidak lagi hanya sekedar gim, melainkan ini adalah cabang olahraga yang bisa menghasilkan prestasi,” katanya bangga.
Malah lewat e-sport ini ternyata bisa menjadi penghasilan tambahan, bahkan cukup menjanjikan. Selain itu, mereka yang berprestasi dari e-sport bisa melanjutkan jenjang pendidikan melalui jalur prestasi. Novand menyontohkan ada atlet-atlet e-sport yang melanjutkan jenjang kuliah menggunakan jalur prestasi, menggunakan sertifikat yang mereka raih.
Lalu, bagaimana cara ia melatih anak asuhnya? Salah satunya adalah membuat pertemuan khusus tiga kali seminggu untuk latihan. Khusus harinya ia berikan keleluasan.
“Disesuaikan dengan jadwal anak-anak karena masih ada yang kuliah dan jadwal ini pun bisa disesuaikan dengan kegiatan mereka” jelas Novand yang saat itu mengenakan batik ditutup sweater hitam.
Pria yang akrab disapa Coach Novand itu juga menggambarkan masa depan e-sport di Kaltim. Prospeknya cukup cerah, karena banyak atlet yang berprestasi. Bahkan di Samarinda sendiri akan menjadi venue Liga 1 e-Sport nasional tahun depan setelah ditetapkan oleh Liga e-Sport Nasional. Tentu bagi Novand ini merupakan kabar baik bagi cabor e-sport di Kaltim. Bahkan menjadi momentum mengenalkan e-sport di sekolah-sekolah.
Novand pun punya mimpi agar anak-anak muda Kaltim yang hobi bermain gim bisa diarahkan menjadi seorang yang profesional, dan menaikan minat bagi para anak muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: