Ganjar Pranowo Kunjungi Pasar Baru Balikpapan, Warga Keluhkan Kelangkaan BBM
![Ganjar Pranowo Kunjungi Pasar Baru Balikpapan, Warga Keluhkan Kelangkaan BBM](https://nomorsatukaltim.disway.id/upload/e9b94f02bd98042e8f363a64335eae46.jpg)
Ganjar Pranowo Kunjungi Pasar Baru, Warga Keluhkan Kelangkaan BBM- Disway/Adhi-
Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – Calon Presiden RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo, melaksanakan kunjungan politiknya di Balikpapan, Selasa (5/12/2023). Mantan Gubernur Jawa Tengah ini didampingi relawan dan kader partai PDI Perjuangan serta partai koalisi.
Dalam safari politiknya, Ganjar berkunjung di salah satu pasar tradisional kawasan Pasar Baru, Balikpapan Kota, untuk mendengar langsung keluhan warga Balikpapan. Saat dialog, warga Balikpapan mengeluhkan sulitnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU Balikpapan. Hal ini dirasakan masyarakat yang dalam beberapa hari terakhir sering terjadi antrian panjang di sejumlah SPBU.
Merespon keluhan tersebut, Ganjar Pranowo meminta pemerintah turun tangan mengatasi kelangkaan distribusi BBM di Balikpapan. Ia mengaku juga menerima keluhan yang sama saat berkampanye di Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ini menarik karena kemarin ketika kami berada di Papua, saya melihat pemandangan yang sama, di NTT kemarin kami melihat dan hari ini di Balikpapan, Ironinya adalah ini penghasil minyak. Maka rasa-rasanya kembali lagi distribusinya, stoknya, kebutuhannya, harus menjadi perhatian," ungkap Ganjar Pranowo.
Menurutnya, Balikpapan adalah salah satu daerah penghasil minyak dan seharusnya mendapat prioritas pendistribusian.
"Setidaknya kawan-kawan kita profesinya sebagai tukang ojek bisa mendapatkan akses yang mudah. Ini yang kecil mesti kita bela," ujar Ganjar Pranowo.
Lebih jauh, Ganjar menyebut, Indonesia memiliki potensi yang besar soal perminyakan. Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola minyak dan gas bumi, harus mampu mengendalikan kelangkaan BBM dibeberapa daerah termasuk Kota Balikpapan.
"Saya kira Pertamina pasti bisa, tapi jadi pertanyaan kita, apakah produksinya selama ini mencukupi. Kalau tidak mencukupi dibuat tindakan-tindakan alternatif," jelasnya.
"Tapi kalau kita melihat kondisi ini, mestinya sudah masuk ke dalam kedaruratan. Akhirnya pemerintah harus turun tangan mengintervensi, khususnya di daerah-daerah terpencil," tandas Ganjar Pranowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: