Akmal Malik: Perlu Diwaspadai Fenomena Super El Nino

Akmal Malik: Perlu Diwaspadai Fenomena Super El Nino

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.--dok. Pemprov

NOMORSATUKALTIM - Perubahan iklim dan fenomena El Nino masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai masyarakat Indonesia, tidak terkecuali Kalimantan Timur (Kaltim).

Bahkan belakangan di beberapa daerah, El Nino sudah berubah menjadi Super El Nino, yakni sebuah kondisi di mana kekeringan yang terjadi lebih ekstrem daripada El Nino biasa.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, Super El Nino telah melanda tujuh daerah di Indonesia.

Kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kaltim.

“Kita bersyukur, Kalimantan Timur sudah mulai turun hujan walaupun tidak maksimal, sehingga dapat mengurangi dampak dari kerawananan kebakaran hutan dan lahan,” kata Akmal Malik saat memimpin rapat koordinasi secara virtual, akhir pekan ini.

Dirjen Otonomi Daerah (Otoda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu berharap dinas/instansi terkait dengan tugas-tugas penanganan dampak super El Nino agar selalu waspada.

Terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

“Ini penting agar kita bisa melakukan antisipasi dan langkah-langkah penanganan fenomena dan dampak Super El Nino,” tandasnya.

Dampak Super El Nino, kata Akmal, seperti naiknya suhu bumi yang menyebabkan kemarau panjang di beberapa daerah di Tanah Air. Dampaknya bisa mengakibatkan kekurangan air bahkan gagal panen.

Oleh karena itu, Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Dinas Perindagkop maupun instansi terkait untuk melakukan antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan komoditi pangan.

“Kelancaran distribusi kebutuhan pokok masyarakat sangat penting untuk menjaga serta mengantisipasi kekurangan stok, guna mencegah lonjakan harga penyebab inflasi.

“Perlu dilakukan kerja sama antar daerah meliputi komoditas pangan strategis," ujarnya.

Selain itu, setiap item komoditas dikaji oleh setiap daerah, dimana daerah yang kekurangan komoditas bisa mengambil dari daerah yang surplus komoditas pangan.

"Perlu juga mendorong peran dan kerjasama lintas sektor, juga mengoptimalkan kerja TPID,” harapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: