Israel Diterjang Banjir dan Badai Pasir

Israel Diterjang Banjir dan Badai Pasir

Jelang invasi, Israel diterjang dua bencana besar.--tangkapan layar

NOMORSATUKALTIM – Sesumbar Israel untuk menghilangkan Palestina dari peta dunia, tak terjadi. Israel berencana melakukan invasi besar-besaran dan menggempur habis Palestina. Namun, yang terjadi Israel justru diterjang banjir bandang dan badai pasir.

Akibatnya ibu kota Israel Tel Aviv dan kota lainnya di kepung banjir besar. Dua orang dilaporkan tewas pada Minggu (1510/2023). Bencana itu terjadi di tengah rencana serangan besar yang akan dilancarkan militer Israel ke wilayah Jalur Gaza Palestina.

Angin puting beliung yang menyapu di lepas pantai Jaffa terjadi pada 15 Oktober 2023 pagi waktu setempat. Salah satu kemunculan fenomena alam terjadi usai banjir bandang menerjang Tel Aviv akibat hujan deras, demikian dilaporkan Tin Alerts, kemarin.

Dalam laporan New York Times, Senin (16/10/2023), perwira senior militer Israel mengungkap jika militer Israel tengah bersiap menyerang Jalur Gaza via darat. Puluhan ribu tentara Israel diperintahkan merebut Gaza City, wilayah yang dikuasai Hamas.

Tentara-tentara Israel juga ditugaskan menghancurkan kepemimpinan Jalur Gaza saat ini, yang dipegang para pejabat Hamas.

Invasi itu awalnya direncanakan akhir pekan. Namun menurut sejumlah perwira militer Israel, rencana invasi tertunda akibat cuaca buruk yang dinilai akan mempersulit pilot dan operator drone Israel.

Banjir besar dan badai pasir itu juga terekam dalam video yang beredar sejak kemarin. Banjir parah terjadi di Tel Aviv. Otoritas Israel membatalkan invasi dan fokus menangani korban bencana tersebut. Belum diketahui berapa jumlah korban jiwa dan total kerusakan.

Namun peringatan darurat telah diumumkan kepada warga Israel. Rezim Israel kesulitan membantu keselamatan sipil di tengah perang Israel-Hamas. Bahkan dampak banjir bandang dan badai pasir yang melanda Israel ini, pejabat senior Israel telah meminta para militer membatalkan rencana invasi ke Gaza.

Jika invasi terjadi, ini akan menjadi operasi darat terbesar Israel sejak mereka menginvasi Lebanon tahun 2006. Ini juga akan menjadi yang pertama bagi Israel untuk merebut daerah kantong Palestina, yang sempat mereka duduki selama Perang Enam Hari tahun 1967 silam.

Militer Israel sejauh ini memang belum secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza. Namun Tel Aviv telah mengonfirmasi bahwa tim pengintai militer sempat memasuki secara singkat wilayah perbatasan Jalur Gaza pada Jumat (13/10) waktu setempat.

Dalam perang Israel-Palestina, hingga berita ini ditulis, sedikitnya 2.370 warga Palestina di Jalur Gaza telah meninggal akibat serangan Israel yang dimulai Sabtu (7/10/2023) lalu. Adapun warga Israel yang tewas akibat serangan Hamas mencapai setidaknya 1.300 jiwa.

Saat ini kehidupan warga di Jalur Gaza diperburuk lantaran minim pasokan pangan, listrik, air, dan barang-barang esensial lainnya. Israel telah memberlakukan blokade total terhadap wilayah itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: