Anggaran Kaltim Besar, Dewan Minta Perhatikan Sektor yang Masih Jadi PR

Anggaran Kaltim Besar, Dewan Minta Perhatikan Sektor yang Masih Jadi PR

--

 



Samarinda, nomorsatukaltim.disway.id - Tahun 2023 ini APBD Perubahan Kaltim mengalami lonjakan yang signifikan. Padahal awalnya diperkirakan hanya sekitar Rp 14 triliun saja, namun anggaran justru melonjak menjadi angka Rp25 triliun.

Nilai fantastis ini mendapat respon dari Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin. "Saya memberikan apresiasi pada pemerintah atas kinerjanya selama ini dalam meningkatkan pendapatan struktur APBD," ujarnya.

Namun dibalik lonjakan anggaran yang cukup mengesankan ini, politikus Golkar itu merasa, ada beberapa tantangan yang perlu disikapi dengan serius. Yakni, indikator-indikator yang belum terpenuhi sesuai dengan RPJMD.

"Sejumlah isu krusial, seperti pengentasan kemiskinan, stunting, dan partisipasi anak-anak di Kaltim yang rendah, masih menjadi permasalahan yang belum berhasil untuk diselesaikan," ungkapnya.

Salah satu isu krusial lainnya adalah tingginya angka putus sekolah, terutama di tingkat SMA dan SMK. Diperkirakan pria kelahiran 1978 ini, ada sekitar 5 ribu siswa di Bumi Mulawarman yang memutuskan pendidikan di usia remaja

Hal ini menunjukkan, masih diperlukan upaya lebih besar untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Provinsi Kaltim.

Atas dasar itu, besar harapannya agar APBD yang begitu besar ini akan digunakan secara efisien dan efektif untuk menangani isu-isu krusial tersebut.

"Meskipun APBD bertambah besar, jika tidak digunakan dengan tepat dan sebaik mungkin, maka masalah-masalah yang ada di Kaltim mungkin tidak akan terselesaikan," jelasnya.

Salehuddin benar-benar meminta perangkat daerah untuk melakukan berbagai percepatan realisasi anggaran. Sehingga, dana yang telah dialokasikan dapat menyentuh kepentingan masyarakat dan memberikan dampak positif.

Selain itu, permintaan ini adalah upaya untuk menghindari terjadinya SILPA. Yakni, jangan sampai nantinya justru akan menghambat pelaksanaan program-program yang telah direncanakan sebelumnya.

"Intinya saya minta jangan sampai terjadinya Silpa dan semacamnya," pintanya.

Dengan APBD yang melonjak drastis, Kaltim memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya, asalkan APBD tersebut dikelola dengan bijak dan efektif.

Ke depan, pemangku kepentingan di Kaltim perlu bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik untuk menangani berbagai permasalahan krusial seperti kemiskinan, stunting, dan pendidikan. Tujuannya, agar masyarakat Kaltim dapat merasakan manfaat nyata dari peningkatan anggaran tersebut. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: