Begini Solusi PDAM Balikpapan Atas Krisis Air, Salah Satunya Minta Suplai dari IKN

Begini Solusi PDAM Balikpapan Atas Krisis Air, Salah Satunya Minta Suplai dari IKN

Lahan Embung Aji Raden, Balikpapan Timur masih menunggu penyelesaian pembebasan lahan -istimewa-

Balikpapan, nomorsatukaltim – Perumda Tirta Manuntung (PTMB) atau PDAM Balikpapan berencana menambah daya tampung sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air di Balikpapan. Hal ini diungkap Dewan Pengawas PTMB Adi Supriadi.

Ia mengaku, PTMB dan pemkot sedang mengerjakan dua hal. Pertama, rencana pembangunan Waduk Embung Aji Raden di Kecamatan Balikpapan Timur, dengan kapasitas 150 liter per detik.

Berdasarkan kewenangannya, PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) yang akan membangun bendungan Embung Aji Raden. Termasuk menyelesaikan seluruh instalasinya. Sementara Pemkot Balikpapan menyelesaikan proses pembebasan lahannya.

"Saat ini progresnya masih dalam tahap pembebasan lahan. Setelah itu kemudian BWS yang punya kewenangan bendungan itu, PUPR yang membangun bendungannya," kata Adi.

Kedua, air baku juga sedang dipersiapkan melalui jalur Ibu Kota Negara (IKN). Dewan Pengawas PTMB mengkalim, kapasitasnya sekitar 500 liter per detik.

"Prosesnya masih kajian, dan rapat dengan Bapennas dan PUPR, terkait bagaimana caranya mengambil air 500 liter perdetik dari IKN untuk di Balikpapan. Saat ini masih proses," sebutnya.

Saat ini, PDAM Balikpapan memiliki waduk utama. Yakni Waduk Manggar dan Waduk Teritip. Sumber air baku yang menampung air hujan.  Melayani 116.232 pelanggan dengan menggunakan 8 instalasi. Tiga instalasi utamanya terdiri dari Instalasi Teritip, Instalasi Kilometer 8 dan Instalasi Kampung Damai.

Dari 116.232 pelanggan air PDAM, 80 persen kebutuhan air baku didistribusikan melalui Waduk Manggar dan Waduk Teritip. 20 persen sisanya menggunakan sumber air sumur atau tanah.

Di saat kemarau panjang hampir lima bulan ini, membuat Waduk Manggar dan Waduk Teritip mengalami penurunan level yang mengkhawatirkan. Saat ini, level air Waduk Manggar sudah di angka 8,2 meter.

Normal kapasitasnya sendiri di angka 10,3 meter. Sementara itu, batas pengambilan air sesuai dengan rekomendasi BWS di angka 5 meter. Artinya, level air yang dapat digunakan hanya tersisa 3.2 meter.

Untuk level air Waduk Teritip, posisinya saat ini di angka 2,24 meter. Sementara batas level pengambilan air di angka 1,8 meter atau hanya tersisa tidak sampai setengah meter. Guna memperpanjang kebutuhan pasokan distribusi air, PTMB menurunkan kapasitas produksi.

"Per hari senin tanggal 9 Oktober, kita akan melakukan penggiliran air setiap dua hari," ulas Adi lagi.

"Dua hari mati dua hari nyala. Apa yang kami lakukan mengantisipasi itu. Memastikan bahwa air baku tetap bisa kita ambil, bisa kita olah, bisa produksi. Kita distribusikan kepada warga dengan cara melakukan penurunan kapasitas produksi," sambungnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: