Sosok Ulil Abshar Abdalla, Cendekiawan Kontroversial Yang “Banting Setir” Geluti Dunia Spiritual

Sosok Ulil Abshar Abdalla, Cendekiawan Kontroversial Yang “Banting Setir” Geluti Dunia Spiritual

ulil Abshar Abdalla.-(ss)-

nomorsatukaltim – KH Ulil Abshar Abdalla, atau lebih dikenal sebagai Gus Ulil dulunya dikenal sebagai sosok pemikir Islam kontroversial. Pemikiran dan komentarnya kerap kali membuat ‘panas’ kalangan yang berbeda dengannya. Namun, kini Ulil bertransformasi menjadi lebih spiritual.  

Ulil Abshar Abdalla lahir pada 11 Januari 1967. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di Madrasah Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH M Ahmad Sahal Mahfudz (wakil Rois Am PBNU periode 1994‑1999). Selain itu dirinya pernah menjadi santri di pesantren Mansajul 'Ulum, Cebolek, Kajen, Pati, Jawa Tengah.

Kemudian mendapat gelar sarjananya di Fakultas Syariah LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta. Ulil juga pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Setelah menyelesaikan gelar masternya di bidang agama di Universitas Boston ia melanjutkan program doktoral di Universitas Harvard, AS.

Namanya semakin terkenal ketika ia mendirikan Jaringan Islam Liberal (JIL) pada medio 2000an. Di momen ini ia menjadi aktivis Islam yang kontroversial. Aktivitas dan pemikirannya yang terlampau progresif membuat marah para ulama masa itu. Di antara pandangan liberalnya adalah Ulil terus meneriakan dukungan terhadap kelompok agama minoritas, sehingga memicu kritik dari kelompok konservatif. Kritik kerasnya itu berbuah mahal. Ulil kerap menerima ancaman pembunuhan. Termasuk ancaman ketika mendapat kiriman berupa paket berisi bahan peledak pada 2011. Meski begitu Ulil masih terus menyuarakan ‘isi kepalanya’ yang kontroversial melalu media sosial, khususnya twitter.   

Setelah melanglangbuana sebagai aktivis kontroversial, Ulil memutuskan berkecimpung di dunia politik. Pada 2010-2015 ia memilih bergabung ke Demokrat.  Namun, satu dasawarsa kemudian, tepatnya sekitar 2016, Ulil mengubah citra dirinya yang selalu kontroversial di media sosial. Di halaman facebooknya ia membuat kanal Ngaji Ihya (NI). Yakni mengkaji kitab Ihya Ulumudin karangan Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al. Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'I, atau lebih dikenal sebagai Muhammad Al-Gazhali (Imam Al Ghazali).

Ide untuk belajar dan mengajar Ihya Ulumuddin datang dari dirinya sendiri. Dikutip laman iseas, Ulil ingin menghidupkan kembali pengalaman hidup belajarnya sebagai santri, sambil berpuasa Ramadan. Sang istri, Ienas Tsuroya menyarankan agar pembelejaran bisa diakses lebih banyak dengan cara streaming di langsung di media sosial. Karena belum mengerti media sosial, live streaming kala itu baru sebatas di halaman facebook.

Aktivitas dakwahnya di facebook tersebut ternyata membuat dirinya ‘diterima’ kembali di kalangan Nahdlatul Ulama karena dianggap menyebarkan ilmu Islam arus utama. Bahkan ada anekdot yang menyebut Ulil sudah ‘tobat’ karena kembali menganut faham tradisionalisme. Aktivita Ngaji Ihya Ulil yang semula live streaming di facebook, ternyata mulai merambah ke platform youtube. Di platform ini semua kajian Ulil terkait kitab Ihya Ulumudin bisa diakses setiap waktu.

Popularitas Ngaji Ihya (NI) yang digagas Ulil dan istrinya ternyata semakin meningkat. Hal ini yang membuat NU berpandangan bahwa Ulil dapat memainkan peranan menantang pemikiran Salafi puritan dan konservatif lainnya yang kini mulai menyusup di ranah digital di Indonesia. Aktivitas Ngaji Ihya Ulumudin Ulil kini bisa diakses melalui kanal youtube Ghazalia College. (boy)

*dari berbagai sumber

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: