PAPPRI Kaltim Gelar Konser Kemerdekaan di Samarinda
Nomorsatukaltim.com - Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kaltim, sebagai organisasi profesi, mengagendakan Festival Band Rock dan Konser Kemerdekaan. Tujuannya, ingin menggairahkan industri musik di Kalimantan Timur.
Ketua PAPPRI Kaltim, Rusmadi Wongso, mengatakan bahwa profesi musisi bukanlah profesi yang dapat dipandang sebelah mata.
“Bagi PAPPRI, musik merupakan industri yang berpengaruh di bidang ekonomi. Dalam satu konser saja, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa masuk. Merchandise pun termasuk usaha perhotelan,” ujar Rusmadi saat menjadi narasumber di podcast Ngobrol Pintar Inspiratif, Kamis (4/8/2023).
Untuk mengawal pengembangan talenta yang dimiliki musisi lokal agar tidak mati, PAPPRI Kaltim menginisiasi kegiatan yang sekiranya dapat menjaring musisi muda untuk regenerasi pegiat musik di Kaltim.
Selain itu, langkah ini sebagai upaya agar musisi lebih dihargai.
Sekretaris PAPPRI Kaltim, Yusuf Koen menjelaskan kegiatan bertajuk Festival Band Rock dan Konser Kemerdekaan itu akan digelar pada18-19 Agustus 2023, di GOR Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda.
“Festival tersebut nantinya akan ada babak penyisihan pada hari pertama, dari hasil penyisihan tersebut, peserta yang lolos akan tampil pada final di hari kedua. Kemudian pada malam hari diadakanlah konser dari para musisi PAPPRI Kaltim,” jelas Yusuf, di acara yang sama.
Adapun yang menjadi peserta Festival Band Rock ialah masyarakat umum dan pelajar SMA yang dikategorikan secara terpisah.
Mereka diharuskan untuk membawakan lagu wajib yang bergenre rock klasik ‘90-an tanpa aransemen sama sekali.
“Karena rock klasik ini dianggap yang paling sulit untuk dibawakan dari teknik gitar dan vokalnya. Jadi kalau bisa membawakan dengan sempurna itu luar biasa,” terangnya.
Yusuf juga membocorkan para musisi lokal yang akan meramaikan konser kemerdekaan nantinya. Mereka berasal dari Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, dan Bontang.
Ia mengungkapkan harapannya dalam mengadakan kegiatan ini, yaitu agar PAPPRI dapat menjaring musisi-musisi muda. “Kami meminta agar pemuda meneruskan jejak musisi, agar tidak hilang,” kata Yusuf.
Selain kegiatan ini, upaya lain yang sedang dilakukan PAPPRI adalah standardisasi tarif menuju kesejahteraan musisi.
“Mereka yang benar-benar bekerja sebagai musisi berharap bisa lebih dihargai dalam bermusik, termasuk mendapat tarif yang layak,” imbuhnya. (Sal/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: