Viral Nota Pembelian Seragam Sekolah Berbandrol Jutaan, Netizen: Bisnis

Viral Nota Pembelian Seragam Sekolah Berbandrol Jutaan, Netizen: Bisnis

Rafika Rahmayani menilai mahalnya harga seragam sekolah menjadi ajanh bisnis. Ia menulis, "Semua dibisniskan..sangat menyakiti dunia pendidikan... tidak serta merta tulus menerima murid."

H'sti Mbk memintakan ampun pada oknum yang mencari celah bisnis di sekolah. Ia bilang, "Astaghfirullah... semoga diampuni orang2 yg mencari kesempatan dalam kesempitan... enak jadul bisa turun temurun."

Nota pembelian seragam. (KBM)

Belum diketahui pasti nota pembelian seragam berbandrol jutaan itu di daerah mana dan sekolah mana.

Namun, warga Balikpapan Tengah bernama Imam, mengamini mahalnya biaya seragam sekolah. Ia juga baru saja membeli seragam sekolah dan atribut untuk anaknya.

"Totalnya jutaan juga. Semuanya Rp 2,6 juta. Anak saya SMA di Balikpapan, negeri loh. Bukan swasta," keluhnya.

Ia pun mengeluhkan tingginya biaya seragam yang beraneka ragam. Katanya, sekolah sekarang seragamnya bermacam-macam.

"Saya gak beli di luar. Tapi di koperasi, di sekolah," keluhnya. Ia berharap ada perhatian dari pihak terkait tentang beragam jenis seragam sekolah saat ini. Yang biayanya membuat resah orangtua.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Irfan Taufik, sebelumnya pernah menyampaikan soal rencana penghapusan batik khas sekolah. Kebijakan itu akan diterapkan tahun depan. 

Di tahun 2024, cukup seragam batik daerah yang dibagikan gratis Pemerintah Balikpapan. Tidak ada lagi seragam batik khas sekolah.

"Kebijakan ini akan diterapkan pada tahun 2024. Di luar dari tiga stel yang dibagikan Pemkot Balikpapan," ujar Irfan.

“Termasuk baju batik lain, atau baju kotak-kotak yang diidentifikasikan sebagai batik khas sekolah,” tegasnya.

Irfan menyebut, Pemkot Balikpapan melalui Disdikbud sudah menyiap tiga stel seragam, salah satunya seragam batik.

“Jadi kebijakan dinas pendidikan itu tidak ada lagi baju yang dijual di luar dari itu. Apalagi untuk anak-anak sekolah yang baru masuk, kan sudah disiapkan,” ujarnya.

Namun terkait seragam untuk SMA, Irfan tidak memiliki kewenangan untuk mengaturnya. "Itu ranah provinsi, bukan Balikpapan," jelasnya. (*/ Adhi)

Reporter: Adhi Suhardi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: