Ancaman El Nino, Mentan Ingatkan Potensi Krisis Pangan

Ancaman El Nino, Mentan Ingatkan Potensi Krisis Pangan

Nomorsatukaltim.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memperingatkan potensi ancaman ketahanan pangan di waktu mendatang. Salah satunya, potensi fenomena El Nino yang akan memicu anomali suhu menjadi lebih panas dan kering saat musim kemarau. "Ini adalah bagian untuk mengkonsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian, di dalam menjaga ketahanan pangan nasional kita," ujar Mentan SYL, dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (31/5/2023). Ia mengingatakan, tak hanya dampak fenomena iklim El Nino yang berpotensi memberi ancaman kekeringan cukup parah terhadap pertanian. Tapi, ketegangan politik yang terjadi di pelbagai belahan dunia turut memberi tantangan cukup besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara. "Ada El Nino, besok ada warning terhadap krisis pangan dunia, karena cuaca ekstrem, serangan hama dimana-mana. Kita satukan visi dan pandangan kita dalam menghadapi pelbagai tantangan ke depan," jelas Mentan SYL. Indonesia diprediksi akan dilanda fenomena El Nino sampai tahun 2025. Saat ini, indikasi pembentukan El Nino lemah dilaporkan mulai terjadi. Mentan SYL juga meminta para kepala daerah memiliki kepekaan terhadap krisis yang sama dengan pemerintah pusat. Sehingga dapat bersama mengantisipasi El Nino yang bisa memicu bencana kekeringan dan kurang ketersediaan air. “Diharapkan daerah bisa menyikapi lebih kuat, para bupati dan para gubernur memberikan sense of crisis terhadap El Nino, harus hadir,” tegas Mentan SYL. Syahrul menekankan, pemerintah pusat akan terus membantu produktivitas pangan di daerah. Antara lain, dengan membangun infrastruktur pengairan untuk keperluan produksi. “Kita bantu terus dari pemerintah pusat, program-program pompa air, dan lain-lain, sumur air dalam,” ujarnya. Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian juga mengingatkan seluruh pemerintah daerah agar mewaspadai potensi kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih karena El Nino pada pertengahan 2023. Di Malaysia, lanjut Tito, fenomena El Nino telah membuat masyarakat dilanda panic buying air mineral atau pembelian secara berlebihan karena merasa takut produk air mineral ludes terjual. “Kalau sudah air mineral sebagai salah satu kebutuhan dasar mengalami kelangkaan, itu akan terjadi panic buying. Otomatis berlaku hukum market demand (permintaan pasar) tinggi, harga akan naik,” ujar Tito. Diberitakan sebelumnya, Pengamat Pertanian dan Pangan IPB, Bayu Krisnamurthi juga mengingatkan ancaman El Nino yang diperkirakan bakal berdampak buruk terhadap sektor pertanian. Bahkan produksi pertanian bisa menurun 15%-45% jika dibanding kondisi normal. Ia berujar hasil itu mengacu pengalaman empiris sebelumnya di beberapa daerah. “Dampak El Nino produktivitas bisa berkurang antara 15-45% di beberapa tempat. Pengalaman yang lalu kondisi tanah sampai menyebabkan fuso (gagal panen),” ujar Bayu, di Market Review IDXChannel, Rabu (3/5/2023). Bayu menguraikan, tahun ini El Nino kemungkinan akan lebih berdampak terhadap wilayah di Indonesia, terutama di selatan khatulistiwa, seperti Pulau Jawa, NTB, Bali, atau Sumatra Selatan. Wilayah ini menjadi sentra produksi pertanian terbesar di Indonesia. Selain itu El Nino kemungkinan baru akan terasa berdampak pada hasil panen di musim tanam kedua, yaitu setelah April atau Mei yang saat ini tengah memasuki panen raya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: