DP3: Tak Ada Penyakit LSD pada Sapi di Balikpapan

DP3: Tak Ada Penyakit LSD pada Sapi di Balikpapan

Nomorsatukaltim.com - Sebulan jelang Lebaran Idul Adha, masyarakat Muslim Balikpapan mulai memburu hewan kurban. Kesehatan hewan ternak tentu menjadi prioritas utama.

Apalagi di tengah serangan penyakit sapi yang menyerang beberapa daerah. Seperti Lampung, Tangerang, Jawa Tengah, dan daerah lainnya.

Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Perikanan Balikpapan, Sri Wahyuningsih, memastikan sejauh ini sapi-sapi dan hewan kurban di Balikpapan aman dari penyakit LSD. Penyakit pada sapi ini diakibatkan Lumpy Skin Disease Virus.

"Di Balikpapan belum ada LSD, lumphy skin disease," ujar Yuyun, sapaan karib Kepala DP3 Balikpapan, Sri Wahyuningsih. Ia memastikan hal itu dalam percakapan melalui pesan elektronik Whatsapp, Minggu (21/5/2023) sore.

Adapun penutupan akses atau pembatasan pengiriman dari daerah yang hewan ternaknya terserang LSD, Yuyun bilang, itu kewenangan provinsi.

"Provinsi yang mempunyai kewenangan untuk membuka atau menutup lalulintas hewan antar pulau atau antar provinsi," jelasnya.

Ia melanjutkan, sejauh ini yang diantisipasi masuknya sapi dari daerah tetangga Kaltim.

"Yang dikhawatirkan masuk dari Kalsel. Karenanya provinsi dan Kabupaten Paser mengaktifkan check point disana selama 24 jam," ujar Yuyun.

Segendang sepenarian. Kepastian yang disampaikan Kepala DP3 Yuyun, serupa dengan keterangan salah satu peternak Balikpapan, Supoyo.

Ketua Kelompok Tani dan Peternak Tunas Lada di Karang Joang Km 23 Balikpapan, Supoyo, memastikan sapi yang mereka ternak dijamin bebas dari penyakit. Kelompok peternak di sana, menurutnya, rutin melakukan upaya-upaya pencegahan.

“Kami rutin menjaga kesehatan sapi, Mas. Diberi obat tradisional atau rutin memanggil mantri untuk perawatan kesehatan,” ujar Supoyo.

Kelompok Ternak Tunas Lada, membawahi puluhan peternak dengan ratusan ekor sapi. Tiap tahun sapi di daerah ini menjadi incaran masyarakat untuk hewan kurban.

Karena itu, lanjut Supoyo, pihaknya memastikan untuk selalu menjaga kesehatan hewan ternak mereka. Termasuk agar terbebas dari penyakit LSD.

Lumpy Skin Disease atau LSD, dikenal sebagai penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus. Yaitu virus bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae.

Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Sejauh ini belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.

Dalam beberapa hari terakhir, virus LSD menyerang sapi-sapi di Tangerang, Lampung, Grobogan Jateng, sampai Jepara. Sapi yang terserang LSD mengalami benjol sampai kematian. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: