Sejarah Pertanian, Indonesia Ekspor Ayam Hidup ke Singapura
Nomorsatukaltim.com - Indonesia menorehkan sejarah baru di dunia pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, Indonesia mendapatkan persetujuan dari Singapura untuk ekspor ayam hidup ke negaranya. "Keberhasilan uji pengiriman ayam hidup ke Singapura pada Jumat (12/5/2023) lalu, menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Ini sebuah prestasi yang membanggakan karena sebelumnya ekspor dilakukan dalam bentuk ayam karkas," ujar Mentan SYL, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/5/2023). Mentan SYL berujar, capaian kinerja ini hasil dari upaya Kementerian Pertanian yang terus mendorong peningkatan ekspor seluruh komoditas pertanian. Terutama melalui kegiatan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks, termasuk untuk unggas dan produk turunannya. Menurut Mentan SYL, perunggasan nasional mempunyai potensi luar biasa dalam hal produksinya. “Sehingga kita dorong berorientasi kepada daya serap pasar, adaptif terhadap pelbagai tantangan, termasuk memanfaatkan peluang ekspor," ujar Mentan SYL. Ia menambahkan, untuk itu, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pendampingan ke semua pelaku usaha. Tujuannya agar terus meningkatkan daya saing. “Selain itu juga kita bantu untuk mencari akses pasar baru," imbuhnya. Mentan SYL berujar, keberhasilan pengiriman perdana dalam bentuk ayam hidup broiler ini menjadi salah satu kesuksesan Indonesia. Menurutnya, Singapura mnejadi salah satu role model negara yang menerapkan tingginya standar penjaminan keamanan pangan bagi masyarakatnya, sehingga dengan keberhasilan ini, Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa produknya terjamin dan dapat bersaing secara global. "Uji pengiriman ini menjadi momentum kita bersama untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing perunggasan nasional," paparnya. “Kita optimistis sektor pertanian akan mampu berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian nasional kedepan menjadi lebih kuat untuk kemakmuran masyarakat," tegas Mentan. Uji pengiriman ayam hidup broiler ke Singapura telah berhasil dilakukan oleh salah satu perusahaan unggas nasional tanggal 13 Mei 2023 sekitar 23.000 ekor ayam atau setara berat 41,47 ribu ton. Dari Indonesia menargetkan bisa ekspor ayam hidup sebanyak 1.500 ton atau 900 ekor (dengan asumsi berat rata rata 1 ekor ayam, yaitu 1,7kg) sampai dengan akhir tahun 2023. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan Nasrullah mengatakan, Ditjen PKH telah memastikan produk yang akan dikirim ke Singapura merupakan komoditas unggas yang berasal dari Farm yang bebas outbreak (kompartemen bebas) penyakit Avian Influenza (AI). Indonesia telah melakukan harmonisasi persyaratan teknis kesehatan hewan negara Singapura, dalam menjamin kesesuaian persyaratan, melakukan monitoring pengujian penyakit seperti AI dan Salmonella yang dilakukan oleh Balai Veteriner Ditjen PKH. “Pelaksanaan uji coba pengiriman ayam hidup dari Pulau Bintan telah dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 Mei 2023 lalu di bawah supervisi Ditjen PKH dan Singapore Food Agency (SFA)”, kata Nasrullah. Menurut Nasrullah, hal ini dilakukan untuk memastikan ayam dapat tetap dalam kondisi sehat dan pengiriman ayam telah memenuhi aspek kesejahteraan hewan dengan mortalitas yang rendah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: