Mentan – Menkop UKM Sepakat Kembangkan Hilirisasi Peternakan
Nomorsatukaltim.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, sepakat untuk mengembangkan hilirisasi peternakan Indonesia. Komitmen itu dirumuskan dalam kesepakatan kerjasama untuk pengembangan usaha peternakan, yang diteken dalam MoU. Menurut Mentan SYL, momen penandatanganan MoU itu, simbol komitmen Kementan dan Kemenkop UKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. "Pandemi mengajarkan kita bahwa pertanian menjanjikan dalam kondisi apapun. Saya harap hari ini akan menjadi sebuah simbol penting. Jangan ragu-ragu kerjasama dengan kami. Kami sudah siap bersama membangun pertanian dengan koperasi," ujar Mentan SYL, melalui siaran persnya, dikutip pada Jumat (12/5/203). Kesepakatan Bersama Kementan dan Kemenkop UKM ini bertujuan untuk meningkatkan akselerasi penumbuhan dan pengembangan usaha peternakan. Sekaligus, sambung Mentan SYL, mengembangkan hilirisasi produk hasil peternakan melalui koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang peternakan. Mentan SYL kembali menekankan pentingnya koperasi dalam sektor pertanian. Dengan adanya KUR, peternak akan mampu menggunakan teknologi hilirisasi baru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk perternakan olahan. Yang diharapkan memiliki daya saing dan daya jual yang baik di dalam dan luar negeri. Model bisnis dan perencanaan pasar dari koprasi juga dapat membantu peternak untuk menyalurkan komoditas peternakan dengan lebih sustainable dan efisien. Sehingga, ujar Mentan SYL, pendapatan dan taraf hidup peternak yang tergabung dalam koperasi dan UMKM dapat meningkat. "Kementan akan bermain dibudidaya. Tentu saja kami berharap Kementerian Koperasi dan UMKM akan fasilitasi bisnis plan hingga marketnya dengan baik," ujar Mentan SYL. Menkop UMK, Teten Masduki mengatakan bahwa kerjasama antara Kementan dan Kemenkop UKM sebenarnya sudah terjalin sejak lama di lapangan. Sebab banyak pekerja sektor pertanian yang termasuk ke dalam pengusaha mikro hingga menengah. "Tantangan yang kita hadapi yaitu 13,4 juta pelaku usaha di sektor peternakan masih kecil-kecil dan perorangan," bebernya. Bahkan, lanjut Teten, sekitar 90% dari pelaku usaha perunggasan di Indonesia merupakan peternak unggas mandiri dan perorangan. "Sehingga sulit menghadapi konglomerasi," ucap Menkop UKM Teten Masduki. "Kerjasama ini saya kira dalam upaya untuk bagaimana mengembangkan modal bisnis peternakan dan pertanian," imbuhnua. Menurut Teten, petani-petani perorangan dalam skala kecil perlu konsolidasi dengan koperasi sehingga skala ekonominya bisa meningkat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: