LIMA: Koalisi Besar Berpotensi Tenggelamkan Popularitas Golkar

LIMA: Koalisi Besar Berpotensi Tenggelamkan Popularitas Golkar

Nomorsatukaltim.com - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, memprediksi bahwa keberadaan koalisi besar berpotensi  menenggelamkan popularitas Golkar.

Koalisi Besar yang dimaksud, wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Saya sih kalau Golkar agak ogah-ogahan dengan koalisi ini, saya bisa memahaminya karena koalisi besar ini justru seperti menenggelamkan Golkar dalam koalisi ini," ujar Ray dalam diskusi bertajuk, Koalisi Besar untuk Siapa: Ganjar atau Prabowo? yang dihelat pada Jumat (14/4/2023).

LIMA menilai, Golkar telah kehilangan daya tariknya. Sebab saat ini magnetnya berada pada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan partainya.

Dalam analisanya, Ray merasa wajar apabila Golkar kini menunjukkan gelagat agak ogah-ogahan.

Wacana koalisi besar itu gagasan penggabungan dua koalisi, yakni KIB dan KKIR. KIB adalah gabungan Golkar, PAN, dan PPP, sementara KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB, sedangkan KIB gabungan Golkar, PAN, dan PPP.

"Dalam satu minggu ini isunya sudah berpindah dari Golkar ke Gerindra dan Prabowo," jelas Ray.

Ia melanjutkan, "Padahal, kan sebelumnya Nasdem, sudah mulai keluar dari lingkaran Istana Pak Airlangga yang seperti dijadikan garda depan dari partai-partai pendukung Pak Jokowi," imbuhnya.

Momen saat Nasdem keluar dari kabinet turut mendorong partai berlogo pohon beringin itu menjadi garda depan dari partai pendukung pemerintah. Hal ini juga membuat Airlangga didatangi banyak ketua umum partai politik karena dianggap magnet baru setelah Surya Paloh.

Ray melihat KIB tanpa koalisi besar yang dipimpin Golkar sudah memiliki daya tawar sangat kuat. Alasannya, Airlangga semula dinilai berpotensi menjadi calon wakil presiden siapa pun dari capres KIB.

"Sekarang itu tenggelam karena yang menguat itu Gerindra dengan Prabowo," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, Prabowo akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dengan menjadi capres. Adapun berbagai lembaga survei telah memperlihatkan peningkatan elektabilitas yang fantastis dari Prabowo.

"Koalisi besar ini meminggirkan peran Golkar menurut saya. Karena itu, mereka akan berpikir keras apakah koalisi besar ini dilanjutkan atau tidak," ujarnya. (*/Rep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: