Badan Pangan Ungkap Penyebab Harga Ayam Hidup Anjlok

Badan Pangan Ungkap Penyebab Harga Ayam Hidup Anjlok

Nomorsatukaltim.com - Para peternak unggas UMKM mandiri mendesak pemerintah memberi perlindungan kepada mereka. Sebab, harga ayam hidup atau livebird, di tingkat peternak terlalu murah, yakni di kisaran Rp 18 ribu-Rp 19 ribu per kilogram.

Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional, Alvino Antonio mengatakan jika mengacu harga acuan pemerintah, seharusnya harganya dijual Rp 21 ribu hingga Rp 23 ribu per kg.

"Jadi harga ayam hidup keluar jalur HAP. Hingga saat ini tidak ada perlindungan dari pemerintah secara regulasi," jelas Alvino.

Menanggapi anjloknya harga, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi merespons keluhan peternak unggas mandiri soal lesunya harga di pasaran.

Arief memaparkan kondisi harga ayam hidup saat ini dipicu beberapa faktor salah satunya pakan ternak, terutama jagung.

"Kalau jagung harganya baik, maka harga ayam akan baik, harga telur akan baik," ujar Arief, dalam keterangannya pada awak media, Jumat (14/4/2023).

Untuk mengatasi hal itu, Arief bilang, pemerintah akan menetapkan harga pakan sehingga selalu stabil. Sehingga peternak bisa menikmati harga jual ayam hidup di atas biaya produksi.

"Pakan ternak itu enggak boleh naik turun, kadang harganya Rp 9.000, Rp 10 ribu. Kita mau lock misal harga Rp 8.000 jadi yah Rp 8.000. Sehingga biaya produksi tadi jadi lebih baik. Itu nanti tugas Bulog dan ID Food," jelasnya.

Selain itu, saat peternak unggas mandiri memiliki produksi berlebih, Arief menyebut ID Food akan melakukan penyerapan. Ayam tersebut akan disalurkan sebagai bansos pangan untuk keluarga resiko stunting.

"Kalau ini program berjalan terus sangat baik, ini nanti akan membuat ekosistem baru. Mulai dari produksi, stok kemudian ke hilir semuanya ini. Linknya sudah. Petani peternak akan mendapat harga sesuai HAP," jelasnya. (*/ NFA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: