Dua Resep Uce Pertahankan Kejayaan PPP Kutim sebagai Peraih Kursi Terbanyak
Encek UR Firgasih, mantan ketua PPP Kutai Timur dan eks ketua DPRD Kutim telah berhasil membawa PPP pada kejayaan. Jadi partai pemenang. Semua mengakui peran Encek. Bagaimana kondisinya saat ini, sepeninggal Encek. Apakah PPP Kutim masih optimistis maraup kursi terbanyak?
UCE Prasetyo kini yang menanggung tanggungjawab itu. Ia ditunjuk sebagai Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kutai Tumur menggantikan Encek UR Firgasih. Uce diharapkan dapat membawa PPP Kutim tetap menjadi pemenang pada 2024 nanti. Uce Prasetyo bukan orang baru di partai berlambang kakbah itu. Bahkan, ia menjadi ketua pemenangan pada pemilihan legislatif 2019. Saat itu, ketua PPP Kutim masih dipimpin Encek UR Firgasih. Uce Prasetyo dianggap sosok yang tepat. Ia salah seorang di belakang keberhasilan PPP pada periode sebelumnya. Uce sudah menyiapkan dua resep dalam menghadapi Pileg mendatang. Resep yang disodorkan itu tidak sama dengan ketika dipimpin Encek UR Firgasih. Dua resep itu disiapkan untuk menghadapi semua kemungkinan. Apakah pemilihan nanti akan dilakukan dengan sistem terbuka atau tertup. "Kalau waktu itu Encek memainkan resep yang mungkin ibarat kata wadah nasi dan lauk nya harus besar agar kenyang, maka saya memainkan resep dengan wadah kecil dengan nasi dan lauk secukupnya yang penting tujuannya kenyang,” jelas Uce kepada media ini. Strategi boleh berbeda. Yang terpenting, kata dia, gol-nya mendapat amanah masyarakat untuk duduk kembali menjadi wakil rakyat di DPRD Kutim. Sebagai partai pemenang. “Selain itu kita juga tidak menjadi oposisi di eksekutif, melainkan kolaborasi yang dinamis. Jika ada yang bagus kita dukung, kalau tidak baik, ya harus kita bicarakan agar tercipta kolaborasi yang konstruktif sehingga pembangunan di Kutim cepat terwujud," tambahnya. Tidak dimungkiri sosok Encek UR Firgasih sangat berpengaruh dalam elektabilitas PPP Kutim. Pun Uce mengakui itu. Bayangkan saja, PPP Kutim yang awalnya hanya mendapat 2 kursi di DPRD Kutim, bisa naik menjadi 6 kursi. Kemudian naik lagi pada 2019 lalu menjadi 9 Kursi. "Tentunya kami tidak putus semangat. Kami di PPP Kutim terus menjaga kesolidan partai, baik di tingkat daerah hingga tingkat desa. Majelis-majelis yang telah dibangun juga terus kita jaga dengan baik. Oleh karenanya untuk menghadapi Pileg ke depan, PPP Kutim sudah menyiapkan calon-calon yang memang sudah terlatih dan siap tempur di lapangan dalam merebut hati masyarakat Kutim," jelasnya. Dengan pengalaman yang matang dalam berpolitik, Uce ingin mengulang masa kejayaan PPP di Kutim. Utamanya dalam perebutan kursi di DPRD Kutim. "Pada 2024 nanti PPP Kutim menargetkan tetap pada posisi 9 Kursi. Toh kalaupun itu kurang mungkin sekitar 8 atau 6 kursi. Tentunya target rill kami di setiap Dapil yang ada Kutim, PPP harus ada yang duduk di DPRD Kutim. Misalnya Dapil I ditargetkan 2 kursi, Dapil II 2 kursi, Dapil III 3 kursi, Dapil IV 2 kursi. Totalnya 9 Kursi”. Kembali ke dua resep tadi. Pertama, jika Pileg nanti menggunakan sistem tertutup, tentunya PPP sudah memiliki banyak calon-calon petahana. "Dan paling persaingan hanya diinternal partai saja," ujarnya. Kedua, jika diterapkan sistem terbuka, PPP juga sudah menyiapkan resep jitu dari yang lainnya. Ditambah PPP Kutim sampai saat ini masih terbilang solid dan utuh dalam kepengurusannya internal maupun di fraksi PPP Kutim. Itu modal utama dan terus dipertahankan Uce Prasetyo. Berbeda dengan beberapa partai besar yang ada di Kutim. Beberapa partai tercatat pengurusnya sudah pindah haluan dengan bendera yang berbeda. Kesolidan dan keutuhan PPP saat ini menjadi senjata jitu untuk 2024 mendatang. (oke/dah) Reporter: Eko Mukhlis HudaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: