Kementan Percepat Produktivitas Perkebunan
Nomorsatukaltim.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong percepatan produktivitas perkebunan tahun 2023. Tujuannya mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. "Cara menghadapinya yang pertama mitigasi. Sesudah mitigasi dan antisipasi, lakukan adaptasi. Yang ketiga kolaborasi, kerjasama yang utuh dan holistik. Dan itu harus dimulai dari hari ini," ujar Mentan SYL, belum lama ini. Mentan menyampaikan, turbulensi tengah terjadi di dunia saat ini akibat pandemi, perubahan iklim, dan perang geopolitik yang membuat ancaman krisis pangan global mencuat. Namun, kondisi ini dapat dimanfaatkan menjadi peluang bagi sektor pertanian Indonesia, khususnya perkebunan, untuk dapat meningkatkan komoditas pertanian dengan nilai tinggi. "Itulah tantangan yang harus dihadapi, tapi negara lain pasti butuh kopinya, butuh cokelatnya yang harganya naik. Mereka juga butuh karet. Jadi tidak semua turbulensi, tapi Kementan di bawah Dirjenbun akan berselancar dengan indah di atas gelombang," papar Mentan SYL. Ia berharap Direktorat Pertanian (Ditjenbun) dapat meningkatkan proses hilirisasi untuk meningkatkan nilai komoditas pertanian Indonesia sesuai arahan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk mengembangkan hulu-hilir pangan lokal dalam Rakorteknas Pertanian TA 2023 pada Kamis (25/1/2023) lalu. "Saya berharap hilirisasi yang diminta Presiden dan Wakil Presiden bisa diwujudkan minimal 15-20 persen dari komoditi yang ada. Kalau itu terjadi, kau langsung dongkrak kesejahteraan rakyat," ujar Mentan. Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah, mengaku siap melaksanakan titah Istana. "Sesuai arahan Bapak Menteri, Dirjenbun berupaya aktif meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan. Dilakukan dalam jangka waktu panjang dan pendek," ujar Andi. Menurutnya peningkatan produksi dalam skema jangka panjang dilakukan melalui pengadaan logistik benih dan pengembangan kawasan dengan perluasan area, peremajaan, dan rehabilitasi. Sedangkan dalam jangka pendek dilakukan pengembangan wilayah melalui intensifikasi. Peningkatkan produksi dilakukan dengan mengoptimalkan agroinput untuk optimalisasi lahan perkebunan. "Pada satu sisi dihilirnya perlu ditingkatkan penanganan paskapanen dan pengolahan hasil komoditas perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saingnya," ujar Dirjenbun. Salah satu program unggulan Ditjenbun 2022 adalah nursery komoditas pertanian seperti kelapa, kopi, dan jambu mede. Ditjenbun meluncurkan pusat nursery kelapa di Kabupaten Batang, Jawa tengah pada 20 Januari 2023 lalu untuk menampung 20 juta bibit. Program nursery kelapa ini dilakukan untuk mendukung pengembangan benih unggul dan percepatan swasembada benih nasional. Andi Nur menyampaikan, salah satu capaian positif kinerja pada sub sektor perkebunan, khususnya terkait perbenihan, yakni diluncurkannya Pusat Nursery Perkebunan untuk Swasembada Benih Nasional. Direktorat Jenderal Perkebunan membangun pusat perbenihan di beberapa lokasi, salah satunya di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah untuk komoditas kelapa. “Diharapkan semoga kedepannya kinerja perkebunan dapat semakin baik, berjalan sesuai target, dan dapat mencetak prestasi yang membanggakan dan gemilang,” ujarnya. (*) Sumber: Ditjenbun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: