Sampai 2023 Cuaca Ekstrem Masih Melanda Kaltim

Sampai 2023 Cuaca Ekstrem Masih Melanda Kaltim

Nomorsatukaltim.com - BMKG Balikpapan, mengingatkan cuaca ekstrem berpotensi melanda seluruh wilayah Kalimantan Timur sampai memasuki awal tahun depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika itu memprediksi kondisi cuaca ekstrem masih akan terus melanda seluruh wilayah Kaltim. Selain potensi hujan lebat disertai angin kencang, BMKG Balikpapan juga menyebut tinggi gelombang air laut di Perairan Balikpapan masih mencapai 2 hingga 3 meter. Informasi itu diutarakan Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Nofrida, dikutip pada Kamis (29/12/2022). BMKG juga memprediksi pada perayaan malam pergantian tahun berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang. Ia berujar peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir dinilai masih berpotensi akan terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Barat. "Wilayah yang perlu diwaspadai di antaranya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, dan Kutai Barat," jelasnya. Terkait gelombang tinggi air laut, BMKG juga memprediksi masih terus terjadi di perairan Balikpapan dengan ketinggian gelombang mencapai 1,25 meter. Untuk perairan di Kotabaru yang mendekati laut Jawa, ketinggian gelombang diprediksi masih mencapai 2,5 meter, sedangkan untuk perairan di selat makassar ketinggian gelombang masih mencapai 3 meter. "Untuk gelombang tinggi, memang masih terus terjadi karena di perairan Balikpapan saja ketinggian gelombang masih mencapai 1,25 meter,” ujarnya seraya menambahkan, di perairan Kotabaru yang berbatasan dengan Laut Jawa, tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Sedangkan di perairan selat Makassar, tinggi gelombang mencapai 3 meter. Menurut Diyan cuaca ekstrem terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Kalimantan Timur yang masih akan terus terjadi hingga awal tahun 2023. Karena itu, warga yang tinggal di kawasan pesisir pantai, diimbau meningkatkan kewaspadaan karena potensi terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi masih mengancam. (rap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: