Golongan Darah AB Paling Langka

Golongan Darah AB Paling Langka

TANJUNG REDEB, DISWAY – Tak seperti golongan darah lainnya, khusus AB di Kabupaten Berau, cukup sulit didapatkan. Sementara, golongan darah O paling dibutuhkan saat ini. Tercatat sejak 1 November hingga 10 November, stok paling banyak khusus darah AB hanya 2 kantung, rata-rata yang masuk juga 1 kantung. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Berau, Agus Tantomo membenarkan susahnya mencari golongan darah AB, terkusus untuk di wilayah Berau. Terkadang untuk mengatasi kosongnya stok darah, pihaknya harus memberlakukan sistem jemput bola. “Kalau memang dibutuhkan dan tidak ada stoknya, kami mengambil langkah untuk menghubungi para pendonor yang terdaftar di PMI Berau,” katanya kepada DiswayBerau. Lanjutnya, selain golongan darah AB, PMI Berau juga membutuhkan stok golongan darah O. Kebutuhan golongan darah O bukan terjadi akibat kurangnya pendonor, melainkan dampak dari meningkatnya kebutuhan darah golongan tersebut. “Kita terus berupaya untuk menyediakan stok darah, agar tidak mengalami kekosongan stok,”jelasnya. Penanggung Jawab Laboratorium PMI Berau, Edi Erwansyah mengatakan PMI Berau mengalami kekurangan stok darah AB dan O dalam beberapa pekan terakhir. Dikatakannya, kondisi tersebut merupakan hal yang cukup darurat, mengingat darah merupakan suatu hal yang sangat di butuhkan setiap orang. “Sebenarnya kalau bisa stok darah itu ada hanya saja kebutuhan pasien juga banyak,”ucapnya. Edi mengatakan, untuk golongan darah AB pada dasarnya adalah golongan darah yang jumlahnya sangat sedikit, bahkan bisa dikatakan cukup langka. Pihaknya memang sengaja tidak melakukan permohonan darah atau penyediaan stok darah golongan AB tersebut. “Untuk darah AB itu kami stok di badan orangnya, kami telah memiliki nomor kontak para pemilik golongan darah tersebut. Jika kelak ada yang membutuhkan baru akan kami hubungi,”jelasnya. Terkait kebutuhan darah O yang meningkat, disebutkannya kebutuhan pasien atas golongan darah O mencapai empat permohonan per hari dengan jumlah yang cukup banyak. Setiap kantung darah di PMI memiliki usia layak guna, jika usia stok darah telah mencapai usia batas maksimal maka darah tersebut tidak bisa digunakan. Hal tersebut juga yang membuat terkadang stok darah di PMI berkurang tanpa ada data pengeluaran. “Sampai saat ini stok darah O sangat kami butuhkan,”ucapnya. Dijelaskannya, penggunaan golongan darah O pada zaman dahulu memang bisa disumbangkan untuk pengguna darah lain. Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan, pada zaman perang diberlakukan hal seperti itu karena pemilik darah O lebih banyak ketimbang golongan darah lain. berdasarkan standar yang telah ditetapkan, pasien yang membutuhkan golongan darah tertentu harus mendapatkan donor darah serupa dan tidak bisa menggunakan golongan darah O seperti dulu. “Itu terjadi memang karena keadaan gawat darurat dan benar-benar membutuhkan darah, jika harus mengunggu pendonor dengan darah sejenis, makan pasien sempat kehabisan darah,”ujarnya. Berdasarkan penelitian medis, ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak dianjurkannya transfusi darah beda golongan. Hal itu tidak dianjurkan karena akan memicu reaksi transfusi. “Dalam hal ini, untuk golongan darah yang sama pun belum tentu cocok untuk pasien, semua akan dites melalui uji silang serasi,”katanya. Lanjutnya, reaksi transfusi terbagi menjadi dua bagian. Yakni, reaksi cepat dan lambat. Reaksi cepat biasanya dirasakan oleh pasien kurang dari 24 jam setelah mendapatkan donor. Dan untuk reaksi lambat akan dirasakan di atas 24 jam. “Reaksinya itu biasanya pasien akan mengalami gatal dan demam kalau tidak cocok,” urainya. Pada dasarnya, golongan darah O memang bisa didonorkan untuk seluruh golongan darah. Karena darah O tidak memiliki antigen A dan B. “Itu alasan kenapa O bisa digunakan di semua golongan darah,”pungkasnya. (*/fst/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: