Karena Gadget, Pasien Gangguan Mata di Bawah Umur Mulai Menjamur

Karena Gadget, Pasien Gangguan Mata di Bawah Umur Mulai Menjamur

Dr Lilik (kiri) bersama rekan kerjanya di RSPB. (foto FB Lilik) ===========

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Pernyataan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang menyebutkan sekitar 120 anak di Balikpapan mengalami gangguan pada mata, akibat terlalu banyak bermain gadget, dibenarkan pihak Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).

Saat itu, Rizal tengah meninjau jalannya kegiatan belajar di luar kelas di SD KPS Balikpapan, Kamis (7/11/2019) pagi tadi.

Dokter Spesialis Mata RSPB Dr Lilik Sujarwati menjelaskan, jika dalam sebulan terdapat ratusan anak mulai dari TK atau Play Group hingga SD dan SMA/SMK yang menjadi pasiennya.

“Seratusan itu ada anak-anak kecil. Sehari kunjungannya saja 50 anak, kalau weekend bisa sampai 90-an. Mereka keluhannya Computer Vision Syndrome (CVS). Kalau sebulan itu cukup banyak ya, apalagi setahun ini," jelasnya.

Menurut Lilik, anak-anak yang mengalami gangguan pada matanya ini karena kebanyakan orangtua tidak ingin diganggu atau disibukkan oleh sang anak. Sehingga mengambil jalan pintas memberi hiburan melalui gedget tersebut.

"Ini nggak mau ribet ya, dikasih gadget supaya diam. Tapi kadang kan berlebihan jadi anak asik sendiri," ujarnya.

Sejauh ini, keluhan yang dialami anak-anak tersebut ketika melihat sesuatu benda yang jaraknya jauh atau dekat. Mereka merasa sakit pada bola matanya.

"Efeknya itu gangguan refreaksi. Anak itu butuh kaca mata, jadi kemampuan bacanya itu nggak sampai 100 persen. Hanya 70 persen, bahkan ada yang sampai 40 persen saja," tambahnya.

Penanganan yang dilakukan dokter hanya bisa memberi kaca mata dan obat tetes mata agar bisa segar dan tidak mudah capek.

“Ada aturannya main gadget itu 20:20. Jadi 20 menit kita main gadget, 20 detik kita istirahatkan mata dari jarak pandang yang dekat. Misalnya, selesai main gadget selama 20 menit, itu stop. Lalu lihatlah pandangan yang jauh-jauh minimal enam meter," ujarnya.

Untuk itu, orangtua diminta untuk bisa menjaga anak-anaknya agar tidak mudah memberikan gedget. Khususnya bagi anak-anak usia dini. (k/bom/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: