Platform Belanja Online Rebutan Pasar UKM di Kaltim

Platform Belanja Online Rebutan Pasar UKM di Kaltim

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Platform belanja digital online kini mulai menjamah usaha kecil dan menengah (UKM) di Kaltim. Pangsa pasar yang besar dan semakin meningkatnya transaksi secara digital, menjadi alasan utama. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kaltim Yadi Robyan Noor menuturkan demikian. Saat ini Disperindagkop-UKM Kaltim tengah menjalin kerja sama dengan platform belanja online shopee dalam rangka mewujudkan digitalisasi UKM. Nantinya di kampus shopee itu, para mahasiswa akan diajarkan menjadi entrepreneur. Mereka akan dibimbing berjualan di e-commerce. “Namanya kampus UKM yang dibina oleh shopee. Disitu semua UKM bisa berpartisipasi, bahkan yang mau memulai pun akan diajarkan,” ujarnya kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Roby, sapaan akrabnya mengatakan banyak potensi yang bisa dikembangkan dari para pelaku UKM. Tercatat ada sekitar 307.343 UKM yang terdata oleh Dispeerindagkop-UKM Kaltim. Samarinda, Balikpapan dan Bontang termasuk daerah yang paling banyak pelaku UKM nya. Rinciannya Kota Tepian memiliki 158.624 UKM, Kota Beriman 105.060 UKM, dan Kota Taman 27.076 UKM. Jasa yang diperdagangka pun beragam. Ada UKM yang bergerak di bidang industri kuliner, pengolahan dan kerajinan. Lalu UKM bergerak di bidang dagang kemudian jasa. Balikpapan termasuk tertinggi UKM yang bergerak di bidang industri kuliner, disusul Samarinda denan 34.966 UKM. Sementara yang bergerak di bidang perdagangan terbanyak di Samarinda dengan 99.167 pelaku UKM lalu Balikpapan dengan 60.995 UKM. Nah, tugas Roby cs adalah memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM tersebut. Bagi mereka yang hendak mengajukan sertifikasi produk tak dikenakan biaya alias gratis. Bahkan, UMKM binaan provinsi sempat diajak ke luar daerah untuk belajar. Dengan banyaknya peluang itu, Disperindagkop-UMKM pun menyambut baik manakala ada pihak lain yang ingin terlibat. Khususnya dalam pengembangan UMKM. “Ada beberapa UMKM kami berangkatkan ke Jawa untuk belajar bagaimana menaikkan standar produk mereka. Gratis, enggak bayar. Kami fasilitasi,” sebutnya. Tak hanya shopee, platform belanja online lain yang ikut memberdayakan UMKM lokal adalah Tokopedia. Kalau shopee punya kampus UKM, Tokopedia punya progam Kumpulan Toko Pilihan (KTP). Dari program itu, sejumlah produk dari UMKM lokal diklaim meningkat selama 2021 lalu. Mulai dari makanan dan minuman, keperluan ibu dan anak, fesyen anak, produk kesehatan dan kecantikan, bahkan keperluan rumah tangga. “Itu beberapa kategori produk paling laris selama 2021 di Tokopedia dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Emmiryzan. Ia berkaca pada beberapa produk UMKM yang laris di Balikpapan. Contohnya produk daging, paket dan parsel juga susu. Termasuk seragam sekolah yang cukup laris transaksi belanjanya sepanjang 2021. Berkaca dari itu, pihaknya pun mengklaim, transaksi online pengusaha lokal di Balikpapan meningkat hingga 2,5 kali lipat. Semua itu adalah produk binaan Tokopedia melalu program KTP. “Contohnya produk Sambal Raja Roa olahan pengusaha lokal Balikpapan. Mereka aktif ikut program KTP dan omzetnya naik tiga kali lipat setelah mengikuti program tersebut,” jelas Emmir. (boy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: