RSUD Panglima Sebaya Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19, Siapkan Ruangan dan Peralatan Penunjang

RSUD Panglima Sebaya Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19, Siapkan Ruangan dan Peralatan Penunjang

Paser, nomorsatukaltim.com - RSUD Panglima Sebaya mulai mempersiapkan diri mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi medio Februari-Maret. Direktur RSUD Panglima Sebaya dr Kamal Anshari mengatakan, untuk sarana dan prasarana rumah sakit rujukan itu telah cukup mumpuni. Baik ruang rawat dan alat penunjang lainnya yang diperlukan. Dikatakannya, standar dari rumah sakit harus menyiapkan 10 persen untuk isolasi dari total tempat tidur. Untuk di RSUD Panglima Sebaya terdapat 210 tempat tidur. "Kalau 10 persennya ada 21, tapi kami menyiapkan 24 tempat tidur," kata Kamal Anshari, Rabu (9/2/2022) kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Kamal menyebut, ruang isolasi pasien bertekanan negatif. Dalam arti telah memiliki filter menyedot atau menyaring udara dengan alat High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter pada 24 tempat tidur atau pada masing-masing ruangan. "Satu kamar itu ada satu HEPA filter dengan kapasitas dua sampai tiga pasien. Di ruang isolasi utama ada 24 tempat tidur, itu 11 kamar semuanya menggunakan HEPA filter," sambungnya. Dari 24 tempat tidur ini empat di antaranya untuk ICU. Sebagai jaga-jaga jika terdapat pasien dengan kondisi berat dan membutuhkan ventilator atau alat bantu napas. Jika terjadi lonjakan COVID-19 seperti Juli-Agustus 2021 lalu, pihaknya telah menyiapkan skenario cadangan. Yakni akan memanfaatkan ruang lain di RSUD Panglima Sebaya dengan kapasitas keseluruhan 92 tempat tidur. Hal ini sesuai arahan dari Kemenkes di mana harus menyiapkan 40 persen tempat tidur. "Kami menyiapkan 92 tempat tidur sudah melebih dari 40 persen. Untuk alat bantu napas saat gelombang kedua kami hanya punya enam item dan sekarang sudah 12," sebutnya. Saat ini juga terdapat 47 unit oksigen konsentrator. Di mana satu alatnya dapat diperuntukkan sampai 2 orang pasien. Kemudian ada 110 tabung oksigen, serta oksigen liquid atau cair dengan kapasitas 4 ribu kubik. Ia bilang, penggunaan pada hari-hari biasa habis dalam satu bulan. Namun berkaca pada lonjakan COVID-19 Juli-Agustus 2021 lalu hanya bertahan 4 sampai 5 hari. Masih ada lagi sumber oksigen yang dapat dimanfaatkan RSUD Panglima Sebaya. Yakni generator oksigen atau alat produksi oksigen. Namun sejak 2016 lalu rusak. Dibeberkan Kamal, sejak awal 2022 tengah proses perbaikan. Diharapkan akhir Maret mendatang telah selesai. "Sparepart (suku cadang, Red) segala macamnya itu dari luar negeri. Butuh waktu, setelah alatnya datang baru diperbaiki," jelasnya. Lanjut Kamal, saat ini telah disediakan pos skrining untuk mengecek hasil apakah terkonfirmasi positif atau negatif COVID-19, berada dekat areal parkir kendaraan atau tepat depan ruang IGD. Berstandar nasional dengan kapasitas 4 tempat tidur. Disinggung mengenai varian omicron, diakuinya ini salah satu keterbatasan RSUD Panglima Sebaya. Sehingga untuk memastikan virus jenis baru itu harus lebih dulu mengirim sampel ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan di Surabaya atau Jakarta. Pengiriman sampel baru dapat dilakukan jika dari hasil Polymerase Chain Reaction (PCR), di mana Cycle threshold (CT) value angkanya di bawah 20. "Info dari teman-teman laboratorium kirimnya ke provinsi (Diskes Kaltim) dulu. Nanti secara kolektif dikumpulkan baru dikirim ke Litbangkes Surabaya untuk mengetahui varian apa," tandas Kamal. Sekadar informasi, di Kabupaten Paser saat ini terdapat 16 orang terkonfirmasi positif dan semuanya melakukan isolasi mandiri. (asa/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: