Jembatan Martadipura Sering Ditabrak Gunung Batu Bara, Alif Turiadi: Penyelesaiannya Harus Terbuka, Jangan Ada
Kukar, nomorsatukaltim.com - Tumpukan ‘gunung’ batu bara yang diangkut menggunakan kapal tongkang, kerap mengenai atau menubruk bagian bawah Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar). Insiden seperti ini, bukan hanya sekali terjadi. Namun sudah berulang kali. Saat air di Sungai Mahakam sedang pasang. Wakil Ketua DPRD Kukar H. Alif Turiadi sangat menyayangkan hal ini. Seharusnya saat pengisian batu bara, sudah disesuai dengan kondisi air pasang. Sebelum ditarik menuju Muara Berau. “Kalau begini terus, lama-lama bagian bawah Jembatan Martadipura itu rusak. Batu bara kan benda keras juga,” cetusnya pada nomorsatukaltim.com, Jumat (4/2/2022) pagi. Ia pun meminta agar pihak terkait bisa memanggil dan memberikan denda kepada pengusaha atau perusahaan tersebut. “Dishub harus segera memanggil nakhoda atau pelaksana kapal tersebut. Agar mereka diminta untuk klarifikasi dan pertanggungjawabannya. Karena itu (jembatan, red) merupakan aset yang sangat vital dan perlu dijaga,” ucap Alif. Namun ia menyayangkan, dari beberapa insiden yang terjadi sebelumnya. Tidak ada sama sekali informasi yang terbuka bagaimana hasil dari penindakan pasca kejadian. “Jangan sampai ada yang kongkalikong dan menjadikan insiden ini untuk mencari keuntungan. Jadi harus terbuka, mulai dari pemanggilan, penindakan, sampai penetapan denda atau sanksi. Tapi sampai sekarang kita mana tahu penyelesaiannya itu seperti apa?,” tegas politisi Partai Gerindra ini. Karena dalam hal ini, kata Alif, tidak boleh ada negosiasi. “Siapapun yang melanggar, tidak ada pandang bulu. Semua sama dan harus terbuka penyelesaiannya. Karena sudah ada perda-nya. Bagi yang merusak dengan sengaja maupun tidak, ada sanksinya. Dan itu sudah tercantum, jadi harus terbuka ke publik,” ucap Alif, lagi. (bay/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: