Kodim 0904 Paser Bantu Perekonomian Petani Jagung, Sulap Lahan Tidur Jadi Produktif

Kodim 0904 Paser Bantu Perekonomian Petani Jagung, Sulap Lahan Tidur Jadi Produktif

Paser, nomorsatukaltim.com - Petani jagung hibrida dari kelompok tani binaan Kodim 0904/PSR di Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, mulai merasakan hasil. Dari luasan 15 hektare ini menghasilkan 90 ton. Panen raya perdana yang dilakukan pada Selasa (25/1/2022) sebagai bukti nyata pemanfaatan lahan 'tidur' menjadi lahan produktif. Siasat Kodim 0904/PSR ini berhasil membantu perekonomian masyarakat. Kini petani mulai menikmati pundi-pundi dari penjualan. Sebelumnya lahan hanya berupa hamparan rerumputan atau tanaman liar. Hal ini dikemukakan Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0904/PSR, Mayor Czi Edi Purwanto. Menurutnya, itu dapat terwujud berkat kerja sama dengan petani dan warga Desa Kerang Dayo. "Dulu masih belantara lahan tidur. Kemudian petani-petani lesu, akhirnya kita bersama-sama punya tekad untuk pertanian. Sehingga menjadi lebih maju lagi ke depannya," kata Edi Purwanto, kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Diketahui pemanfaatan lahan ini dampak positif dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 pada Juni 2021 lalu. Saat itu salah satu kegiatannya pembukaan jalan sepanjang 6,8 kilometer dengan lebar 6 meter di Desa Kerang Dayo. Alhasil, bisa dibilang inilah jalan pembuka bagi warga atau petani setempat. Dikatakan Edi Purwanto, pihaknya hanya sebatas mendampingi atau pembinaan dan memberikan semangat melalui personel Koramil 0904-08/Batu Engau. Ia pun menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat membantu petani jagung hibrida. "Terima kasih kepada Pemkab Paser dalam hal ini Dinas Pertanian, kami dibantu pupuk dan sebagainya. Harapannya ke depan dapat ditingkatkan dan melakukan di tempat lain yang berpotensi untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat," harapnya. Panen raya ini juga dihadiri Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf. Dia bilang, pandemi COVID-19 memporak-porandakan berbagai sektor, salah satunya kebutuhan pangan. Dikatakannya, sektor pertanian tak kalah harus mendapatkan perhatian. Kegiatan panen jagung seluas 15 hektare di lahan pertanian terintegrasi ini merupakan sinergi antara TNI dan Pemkab dalam pembangunan tanaman pangan di Paser. "Pemda tentu tidak dapat melakukan semua program-programnya tanpa dukungan berbagai pihak. Untuk itu diperlukan sinergitas sehingga gerakan pembangunan tanaman pangan dan holtikultura di Kabupaten Paser," ucap Masitah, sapaan akrabnya. Pola pengembangan pertanian ke depan dikatakannya dapat dikembangkan dengan integrasi antara beberapa komoditi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan ternak dalam satu hamparan. Sehingga dapat menghemat tenaga kerja. Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Hidup Baru, Muhammad Sahwani mengatakan, hasil komoditas jagung hibrida pangsa pasarnya hingga di luar Kabupaten Paser bahkan di luar Provinsi Kaltim. Harga dibanderol Rp 4 ribu per kilogram. Sementara untuk bibit jagung hibrida jenis bisi 18 dari kerja sama dengan Pemkab Paser. "Ya kami jualnya di Grogot, Balikpapan, Samarinda. Penjualan terbesar di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Karena di sana ada pabrik pakan ternak," jelas Muhammad Sahwani. Waktu penanaman hingga panen jagung hibrida yang ditanam memakan waktu 3 bulan 20 hari. Sedangkan masa pengeringan hingga menjadi jagung pipil kering dan siap jual diperlukan waktu 10 hari. "Kalau cuaca bagus, setelah panen 10 hari sudah siap untuk dijual. Produksi rata-rata per hektare 5 sampai 6 ton," pungkasnya. Dalam panen raya ini juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Paser, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemprov Kaltim, serta Danramil 0904-08/Batu Engau. Selain mengecek lahan pertanian jagung hibrida hingga proses pemipilan atau perontokan jagung. (asa/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: