Jalan Rusak Ganggu Ekonomi Masyarakat Desa Santan Ulu

Jalan Rusak Ganggu Ekonomi Masyarakat Desa Santan Ulu

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Akses jalan milik masyarakat Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, jadi keluhan. Jalan yang menjadi akses utama milik masyarakat tersebut, sangat memprihatinkan. Berlumpur, dan tidak bisa dilalui ketika hujan turun. Total sepanjang 3 kilometer, jalan yang benar-benar perlu perbaikan. Dianggap penting, dikarenakan akses penghubung ke Desa Kersik, Desa Sebuntal, hingga Desa Semangko. Akses ini juga bisa menghubungkan ke tempat pariwisata milik Kecamatan Marangkayu. "Sekarang jalan itu, jangankan sepeda motor, (dilewati) jalan kaki aja susah, bisa jatuh," ungkap anggota DPRD Kukar, Suyono, Selasa (28/12/2021), dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Baca juga: Jalan Kubar–Mahulu Hancur Mirip Bubur, Wabup Avun Turun Tangan Saat berada di ruangan kerjanya, Suyono, melanjutkan masyarakat di sana kesulitan saat menyalurkan hasil bumi. Terpaksa menggunakan trotoar sawah untuk bawa hasil sayuran yang ditanam oleh masyarakat sekitar. Itu pun masyarakat sudah merasa sangat kesulitan. "Struktur jalan masih tanah, apalagi turun hujan," lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Suyono mengatakan, untuk sementara waktu, warga sekitar hanya secara swadaya melakukan perbaikan seadanya. Saling bergotong-royong dan membeli batu seadanya. Agar bisa dilalui oleh sepeda motor dan pejalan kaki terlebih dahulu untuk sementara. Bahkan ia pun hanya bisa menyalurkan bantuan berupa uang tunai Rp 20 juta kepada masyarakat. Dipergunakan untuk membeli batu. Terlebih masyarakat disebutnya terlanjur marah dan kecewa. Karena kondisi jalan yang tak kunjung diperhatikan oleh pemerintah. Ia pun mendesak dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar. Untuk melihat langsung lokasi jalan yang rusak tersebut. Melihat langsung kesulitan masyarakat menggunakan jalan ketika memasuki musim penghujan. Terlebih jalan sepanjang 3 km tersebut, sudah mengalami kerusakan hingga 3-4 tahun belakangan. Sehingga peran pemerintah kabupaten agar lebih memilih dalam membangun. Mencari pembangunan yang benar-benar prioritas, tepat guna dan tepat sasaran. "Tolong diperhatikan juga di desa-desa juga untuk jalannya perekonomian," pungkasnya. MRF/ZUL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: