Banjir di Kutim Meluas, Ketinggian Air Bertambah

Banjir di Kutim Meluas, Ketinggian Air Bertambah

KUTAI TIMUR, nomorsatukaltim.com - Banjir di Kutim kian meluas. Sudah sepekan, genangan air merendam desa-desa di Kecamatan Bengalon. Jumlah desa yang tergenang terus bertambah, sementara ketinggian air juga belum menunjukkan tanda akan surut. Tim pencarian dan penyelamatan dari daerah lain dikerahkan. Hujan deras yang terjadi di wilayah Kutai Timur menyebabkan banjir bandang di Kecamatan  Bengalon tak kunjung surut. Apalagi, gelombang pasang juga menyapu sebagian pesisir, membuat genangan air semakin meninggi.  Akibatnya, banjir semakin meluas ke desa-desa lainnya. Ketinggian banjir di Kutim yang sudah berjalan sepekan ini, terpantau meningkat. Pada Jumat (10/12), genangan air sudah lebih dari 1 meter di beberapa lokasi. Bahkan berdasarkan dokumen yang dikirimkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, ketinggian air mencapai atap rumah warga. Ratusan warga dilaporkan telah mengungsi dari tempat tinggal mereka. Kepala Bidang Penanggulangan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kutim, Awang Ari Jusnanta menyebut aparat terus melakukan patroli untuk memberikan bantuan. “Termasuk mengingatkan warga supaya berhati-hati, dengan bahaya arus listrik,” ujarnya. BPBD mencatat terjadi kenaikan ketinggian air. “Jadi kami terus waspada dan memonitor kondisi di lapangan. Apalagi tadi malam turun hujan di wilayah Bengalon,” ucap Awang Ari Jusnanta kepada Disway Kaltim. Jika pada pekan lalu hanya 4 desa yang terdampak banjir, kini banjir sudah meluas. Bahkan ada 8 desa yang kini terendam akibat meluapnya DAS Bengalon tersebut. Personel tim gabungan pun terus digalang untuk memperkuat penanganan. “Kami akan terus berada di lokasi memonitor, hingga keadaan aman dan terkendali,” tuturnya. Sejauh ini sudah ada 6 KK (25 jiwa) yang mengunggsi dan kini ditempatkan di Gedung Serba Guna Desa Sepaso Induk. Ketersediaan obat-obatan dan tim medis juga sudah mulai dikerahkan. Hal tersebut guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Sejauh ini masih aman, tapi kami tetap siapkan berbagai kemungkinan sebagai antisipasi,” bebernya. Sementara itu, untuk distribusi bantuan kini terus berdatangan. Berbagai paket sembako, air mineral dan obat-obatan dikelola oleh pihak kecamatan. Termasuk mengatur distribusi paket bantuan ke rumah-rumah warga. “Jadi dikelola satu pintu oleh pihak kecamatan. Setiap hari paket bantuan terus disalurkan ke warga,” paparnya. Memang bantuan terhadap banjir di Bengalon ini cukup banyak. Bahkan tak sedikit pula relawan yang terlibat dalam tim gabungan. Mulai dari Pemkab Kutim, perusahaan hingga anggota DPRD turun tangan. Perusahaan KPC misalnya, menurunkan tim rescue dengan berbagai peralatan. Serta membagikan obat penjernih air untuk keperluan air bersih warga. Ratusan paket sembako dan air mineral juga dibagikan ooleh anggota DPRD asal daerah pemilihan Bengalon. Tinggal bagaimana mengatur agar distribusi bantuan tersebut dapat merata ke tiap desa. Sementara Camat Bengalon, Suharman menyebut akibat ketinggian air yang semakin meningkat, warga Dusun Hambur Batu, Desa Tepian Langsat ditinggal warganya. “Sekitar 35 KK mengungsi ke rumah keluarga mereka karena sudah lumpuh total," kata Suharman.  Aparat desa juga telah mendirikan tenda darurat di Desa Sekerat untuk mengantisipasi jika ada warga ingin mengungsi. "Kami juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari warga yang rumahnya masih terkepung banjir," tukasnya. Banjir kali ini selain luas, juga berdurasi lama. Hal ini disebabkan banjir kiriman dari hulu serta pasang air laut.

BANTUAN DAERAH

Terkait banjir di Kutai Timur, Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan mengirimkan personel untuk memberikan bantuan. Baik untuk mengevakuasi warga, maupun memfasilitasi kepada masyarakat yang hendak mengungsi. “Karena ketinggian air terus naik, pemerintah setempat kemudian meminta bantuan personel untuk evakuasi warga. Laporan didapat melalui Bapak Suharman, Camat Bengalon,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Melkianus Kotta. Saat laporan diterima, Melkianus menyebut baru ada lima desa yang terdampak banjir. Namun belakangan, hanya dalam sehari, jumlah desa yang terdampak, bertambah. “Belum ada korban jiwa namun warga di berbagai tempat di Kecamatan Bengalon butuh evakuasi ke tempat yang aman,” sambungnya. Unit evakuasi telah dikirim ke lokasi banjir. Melkianus menyebut, selain mengirimkan personel, pihaknya juga mengirimkan perahu karet untuk upaya evakuasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: