Pembangunan di Kukar akan Berbasis Risiko Bencana
KUKAR, nomorsatukaltim.com - Pembangunan infrastruktur di Kukar tidak lagi asal berdiri. Namun harus memperhitungkan dampak dan risiko bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Deteksi dini pun tengah dilakukan, terutama saat ini terkait potensi gempa bumi di Kukar. Bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan sosialisasi dan sinkronisasi informasi hasil kajian kerentanan seismik (Mikrozonasi) di Kukar. Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Layanan Informasi Seismologi Teknik BMKG, Sigit Pramono. Ia menjelaskan, kegiatan ini menitikberatkan bagaimana kondisi di Kukar jika terjadi gempa di daerah sekitar. Sehingga Kukar bisa lebih mengetahui bagaimana kondisi pasca kejadian tersebut. Ini sangat erat hubungannya dengan bagaimana menyiapkan proses pembangunan infrastruktur di Kukar. Sehingga ketika dibangun tidak berdampak parah. Baca juga: Gempa Haiti, 300 Orang Tewas “Ini bisa menjadi acuan awal, agar pembangunan itu sudah memperhitungkan dampak," beber Sigit pada Disway Kaltim, Jumat (10/12/2021) dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Tak hanya itu, Sigit menjelaskan gempa sendiri bisa menimbulkan dampak atau bencana turunan. Seperti longsor ataupun pergerakan tanah karena bentuk topografinya. Karena berdasarkan data yang dimiliki oleh BMKG Kaltim, kondisi wilayah Kalimantan sendiri cenderung sangat sedikit berpotensi terjadinya gempa. "Untuk di Kalimantan sendiri wilayah Tarakan yang relatif paling aktif (terjadi gempa) dibandingkan wilayah-wilayah lain," sebutnya. Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Marsidik menjelaskan, hasil survei dan deteksi sejak dini yang dilakukan bersama BMKG Kaltim, akan digunakan untuk proses mitigasi di lapangan. Mencegah ataupun paling tidak mengurangi timbulnya korban akibat potensi gempa bumi, dan dimasukkan dalam Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), yang saat ini sedang dikerjakan oleh BPBD Kukar. “Ke depan mau kita Perda (Peraturan Daerah)-kan, semuanya terencana supaya selamat, artinya selamat dari ancaman bencana,” terang Marsidik. Meski dikatakan Marsidik maupun berdasarkan data, wilayah Kukar sangat kecil kemungkinannya terjadi gempa. Namun BPBD Kukar tetap akan melakukan rekayasa teknis sesuai dengan kondisi. Pihaknya akan membuat peta risiko, yang dibagi menjadi zona merah maupun hijau, dengan harapan Kukar bisa siap dan aman dari bencana. "Harapan kita aman dan lebih siap," pungkas Marsidik. MRF/ZUL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: