Jalan Trans Kalimantan Babak Belur
Jalan trans Kalimantan ruas Kutai Barat (Kubar)-Samarinda kembali dikeluhkan warga. Rusaknya jalan membuat mereka "babak belur" saat berkendara. nomorsatukaltim.com - Belum ada upaya drastis untuk memperbaiki rusaknya jalan trans Kalimantan, akses Kubar ke Samarinda. Ruas jalan sepanjang 350 kilometer tersebut, terparah dari Kecamatan Muara Lawa ke Bongan. Akibat kerusakan berupa berlubang-lubang itu, banyak warga mengalihkan transportasi ke Sungai Mahakam. Yakni menggunakan jasa taksi kapal motor. Selain itu, juga telah dibuka kapal cepat atau speedboat Samarinda-Melak. “Memang tidak tahan kita pak kalau ikut taksi darat. Bapak bayangkan, dari Melak ke Samarinda harus menghabiskan waktu sampai 10 jam. Padahal saat badan jalan tidak rusak hanya sekitar 5 sampai 6 jam perjalanan,” kata Nurhayati, warga Kecamatan Melak, dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN), Selasa (9/11/2021). Baca juga: Jalur Trans Kalimantan di Kubar Perlu Diperjuangkan Tak hanya memakan waktu lama. Kata dia, taksi darat yang dia ikuti harus menjadi korban, badan pun serasa hancur terkena goncangan. “Belum lagi pak, kepala saya harus terbentur saat taksi melintas di badan jalan berlubang. Kalau tidak ada tas di depan saya, mungkin kepala saya benjol terbentur besi di depan,” katanya. Beda diakui Tono, warga Kecamatan Sekolaq Darat. Dia memilih menumpang taksi kapal cepat atau speedboat. Meski harus membayar Rp 350 ribu per orang, namun jarak tempuh hanya 5 jam dari Melak-Samarinda. "Memang sedikit capek karena duduk lama, tapi lebih cepat,” ucapnya. Tak hanya warga, Wakil Bupati (Wabup) Kubar Edyanto Arkan juga mengeluhkan hal serupa. Menurut dia, beberapa ruas jalan yang rusak dan berlubang semakin dalam dan bertambah. “Apabila tidak diperbaiki segera, akan berdampak kurangnya pasokan logistik, seperti sembako dan barang lainnya,” kata Wabup. Pemkab meminta kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan atas jalan negara dan jalan provinsi untuk segera membantu Pemkab Kubar. “Sebab apabila ini terjadi, tidak menutup kemungkinan inflasi di Kubar akan terjadi dan meningkat,”ujarnya. Lanjut Wabup, apabila kerusakan jalan ini tidak diperbaiki dan terus berlanjut serta bertambah parah, akan berdampak pada suplai barang dari luar daerah, misalnya, sembako dan barang-barang lain. “Kalau sampai pasokannya terhalang atau terkendala, misalnya sampai dua hari, tentunya, mengakibatkan pasokan sembako kurang di pasar-pasar. Praktis kebutuhan dengan pasokan yang tidak berimbang (kurang), harga akan naik,” terangnya. Pemkab juga sudah meminta kepada Pemprov untuk dapat membantu memberikan perbaikan-perbaikan jalan yang proporsonal, dengan panjang jalan itu sekitar 350 kilometer ini setiap tahunnya. “Artinya, kalau diperbaiki hanya lima kilometer saja. Sementara panjang jalan itu, sekitar 350 kilometer, kurang proporsional,”terangnya. Wabup akui, jalan trans Kalimantan ini, kondisinya sudah sebagian diperbaiki. Yaitu pembuatan gorong dan parit di bibir badan jalan. Hal ini untuk mengalirkan air, sehingga tidak terjebak dalam kubangan. Kerusakan jalan ini, disebabkan banyak aktivitas masyarakat, baik angkutan-angkutan komoditas, maupun angkutan alat berat yang melewati jalan itu menuju Kubar, sehingga diduga banyak terjadi kerusakan jalan. LUK/ZUL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: