Ikapakarti PPU Komitmen Semangat Wujudkan Guyub Rukun
PPU, nomorsatukaltim.com - Kerukunan antar warga suku Jawa tetap menjadi poin penting. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Penajam Paser Utara (PPU) akan menggelar agenda penting. Yaitu Musyawarah Daerah (Musda). Poin utama yang bakal dibahas di dalamnya ialah pemilihan ketua baru. Ketua Panitia, Suyanto mengatakan berdasarkan notulensi pemantapan kepanitiaan pada 3 November 2021 menetapkan pelaksanaan Musda ke IV itu pada 24 November 2021. Berpusat di Lantai 1 Masjid Agung Al- Ikhlas, atau Islamic Center Penajam. "Saat ini panitia sedang mempersiapkan draf tata-tertib (tatib) pelaksanaan musda, dan hal-hal yang diperlukan untuk kelancaran musda," ujarnya, Kamis, (4/11/2021). Mulai saat ini pula, bursa pencalonan ketua baru dibuka. Untuk menggantikan Tohar, ketua DPD Ikapakarti PPU periode 2016-2021 yang segera habis masa jabatannya. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Suyanto menyebutkan siapa saja berhak mencalonkan diri. Asalkan sesuai dengan persyaratan. Salah satunya ialah memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan organisasi dan kemakmuran warga Jawa di bumi Kaltim. Selebihnya, ketentuannya ialah memiliki darah Jawa dan pernah menjadi pengurus DPP atau DPD Ikapakarti minimal 1 periode jabatan. "Proses pemilihannya, kami akan mengedepankan musyawarah mufakat. Kalau bisa, kami akan menghindari voting," ucapnya. Untuk diketahui, hingga kini baru ada satu calon yang menyatakan diri siap. Yaitu, Suyanto sendiri. Sementara yang lainnya, belum ada yang mendaftarkan diri. Adapun, total yang nantinya dapat memberikan suara ada 13. Terinci 12 suara yang berasal dari pengurus di 4 kecamatan yang ada di PPU. Ditambah satu suara yang berasal dari DPD Ikapakarti. Sementara itu, selain memilih ketua baru, diharapkan agenda ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-paguyuban. Pasalnya momentum untuk berkumpul dalam satu forum juga terbatas belakangan ini. Selain karena kesibukan masing-masing. Situasi pandemi yang masih mendera hingga kini juga menjadi Alasan. Begitupun dalam pelaksanaan kali ini, panitia membatasi jumlah para undangan. Setidaknya tidak melebihi 100 orang. Di antaranya, satu kecamatan paling tidak menghadirkan 10 tokoh-tokoh Jawa. Pengurus dan para jajaran Muspida PPU. Ada sejak 2003 lalu, kehadiran paguyuban ini sangat vital di PPU. Yang tidak kalah penting adalah dalam proses pelestarian budaya. Walau untuk urusan ini, tidak hanya jadi kewajiban warga Jawa. Namun Marwah organisasi ini tetap pada melestarikan kebudayaan yang ada, dan ini menjadi tanggung jawab bersama. Apa lagi, setidaknya dari sekira 185 ribu warga PPU, tercatat ada 57 persennya berdarah Jawa. Oleh karena itu, hadirnya Ikapakarti dapat menjaga ke seluruh masyarakat di sini. Tak asal ada saja, Suyanto juga menjelaskan musda adalah langkah awal menuju penyusunan program kerja yang berpihak pada masyarakat. Ikapakarti ke depan diharapkannya mampu menjawab kebutuhan anggotanya. Ditambah adanya rencana pemerintah pusat untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim. Suyanto menekankan hasil musda nanti adalah untuk melahirkan ketua Ikapakarti PPU yang mampu bekerja bekerja memenuhi hal itu. Ia berharap kegiatan itu dapat terlaksana dengan lancar. Agar seluruh elemen masyarakat Jawa yang berdomisili, mencari nafkah dan berkeluarga di Benuo Taka dapat menyatukan gerak langkahnya. Bisa “Guyup Rukun” dengan elemen masyarakat lain dari seluruh Nurantara dan mengambil bagian dalam pembangunan. "Menguyubkan orang-orang keturunan Jawa, serta menumbuhjan budaya Jawa, melestarikan budaya Jawa, juga mengajak orang-orang Jawa peduli terhadap ekonomi, serta berkehidupan sosial yang baik," pungkasnya. (rsy/sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: