Muara Badak Jadi Pilot Project Kekraf Kecamatan di Kukar

Muara Badak Jadi Pilot Project Kekraf Kecamatan di Kukar

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Potensi ekonomi kreatif di Kecamatan Muara Badak memancing minat Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar melebarkan sayapnya. Kecamatan ini digadang-gadang menjadi pilot project tingkat kecamatan. Muara Badak akan jadi yang pertama didirikan, sebelum nantinya berdiri di seluruh kecamatan se-Kukar. Persiapan Kekraf Muara Badak terus dilakukan. Seperti menyusun struktur pengurusnya, visi-misi, prioritas kerja, hingga marketing plan. "Ketika terbentuk jadi pilot project bagi kecamatan lainnya," ujar Wakil Ketua Kekraf Kukar, Akbar Haka Saputra pada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN), Kamis (28/10/2021). Baca juga: Kontingen MTQ Ke-42 Muara Badak Wajib Vaksinasi Diliriknya Muara Badak sebagai kecamatan pertama yang akan dibentuk kepengurusannya, bukan tanpa alasan. Berdasarkan pengamatannya bersama Ketua Kekraf Kukar, Wiyono, Muara Badak dianggap sangat potensial. Banyak komunitas yang hadir, berbeda latar belakang, dan berkumpul dalam satu wadah. Sesuai dengan konsep yang diusung komitenya. Seperti adanya musisi lokal Muara Badak, juga rumah produksi digital yang menghasilkan dan memproduksi kaos distro. Kualitasnya pun tidak kalah dengan produk lokal lainnya, bahkan siap menembus pasar nasional. Juga ada komunitas yang menciptakan sabun cair, asli Muara Badak, juga mulai memasuki pasar nasional. Tentunya dengan dorongan dan dukungan Kekraf Kukar. Ini dianggap hal yang luar biasa dari kawan-kawan komunitas di kecamatan. Nantinya ketika Komite Ekonomi Kreatif di Muara Badak ini berdiri, tinggal tugas Kekraf Kukar menyiapkan pendampingan. Seperti memfasilitasi komunitas barista contohnya. Dengan membuat workshop tentang barista, Kekraf Kukar bisa memfasilitasi dengan mengundang owner kopi nasional yang punya banyak cabang. Inipun sebagai upaya pelecut, agar komunitas bisa merubah mindset dan mem-branding bisnisnya ke arah yang lebih baik lagi. Sehingga tidak salah, jika Akbar Haka menganggap Muara Badak dianggap sangat merepresentasikan apa itu Kekraf. Di mana terkumpulnya komunitas yang berbeda-beda latar belakang yang nongkrong di satu tempat. Seperti halnya Kekraf Kukar yang membangun creative hub, di mana menyulap aset pemerintah yang terbengkalai menjadi ruang kreatif. "Selain untuk kegiatan kreatif, juga tumbuh perputaran ekonomi," pungkas vokalis Kapital Band ini. Ia pun mengatakan komite ini tidak bisa berjalan sendiri. Perlu dukungan pemerintah kabupaten di dalamnya. Tentunya dengan menggandeng dinas terkait, salah satunya bersama Thauhid Afrilian Noor, selaku Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: