Hetifah: Beasiswa Pertanian untuk Petani Milenial
KUKAR, nomorsatukaltim.com - Bantuan di bidang pertanian tidak melulu berupa alat mesin pertanian (Alsintan). Hetifah Sjaifudian ingin ikut berkontribusi dengan memberikan beasiswa pertanian. Beasiswa ini nantinya untuk anak petani atau masyarakat lainnya yang ingin berkuliah di bidang pertanian. Tujuannya agar rumah tangga petani terus beregenerasi. "Anak-anak di Kukar harus memanfaatkan kesempatan ini, untuk menuntut ilmu di sana dan kami menyediakan beasiswa sebanyak-banyaknya," beber Wakil Ketua Komisi X DPR RI kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN), Selasa (26/10/2021). Baca juga: Hetifah: SDM Kaltim Butuh Perhatian Menurut Hetifah, pikiran menjadi petani tidak harus berpendidikan tinggi harus mulai ditinggalkan. Pendidikan diperlukan agar bisa mengikuti perkembangan dunia pertanian. Nantinya, ilmu yang didapat dapat diaplikasikan dalam praktek di lapangan. “Di samping tetap membangun sekolah-sekolah vokasi, juga membangun politeknik pertanian,” ujarnya. Dirinya sadar, selama ini belum terlalu banyak menyentuh dunia pertanian. Karena memang fokus dirinya di Komisi X DPR RI, ialah dunia pendidikan. Namun dirinya ingin ikut berkontribusi dalam peningkatan sektor pertanian di Kukar. Apalagi, Kukar diketahui sebagai lumbung pangan sektor padi untuk Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan 45 persen kebutuhan Kaltim disumbang dari Kukar. Lagi-lagi yang disasar adalah kaum milenial, yang mana nantinya menggantikan peran petani aktif, yang rata-rata berusia sudah tua. Namun yang jadi tantangan, bagaimana mengikat kaum milenial untuk bertani. Karena realitanya, kaum milenial masih menganggap bertani masih identik kotor-kotoran, membajak menggunakan sapi dan lain sebagainya. Selain dengan beasiswa pertanian yang sudah dijelaskan, cara selanjutnya adalah memanfaatkan mekanisasi pertanian atau teknologi pertanian. Maka memang sudah seharusnya tugas pemerintah yang menyiapkan sarana dan prasarananya. "Walaupun tanah kita terbatas tapi kita bisa lebih produktif kemudian juga ada motivasi untuk kembali ke sektor pertanian dengan mekanisasi pertanian," ungkap Hetifah. Politisi Golkar itupun yakin itu bisa terealisasi. Karena memang sektor pertanian cukup bertahan selama pandemi COVID-19. Bahkan tetap stabil cenderung meningkat. Menjadi salah satu sektor andalan yang mampu bertahan. "Kita juga perlu men-support dengan berbagai hal ya. Supaya dari sisi ekonomi menjadi nilai tambah bagi petaninya," lanjut Hetifah. Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Distanak Kukar, Muhammad Rifani, yang mendampingi penyerahan alsintan hasil aspirasinya kepada beberapa kelompok tani (Poktan) di Kukar, mengatakan bantuan yang disalurkan sudah sesuai dengan kebutuhan dari poktan. Berdasarkan hasil identifikasi calon petani dan calon lokasi. "Jadi memang pekerja kita memang terukur, supaya tidak sia-sia bantuan yang kita berikan," jelas Rifani. Inipun dianggap oleh Rifani sudah sesuai program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Menjadi program dedikasi kepala daerah, dalam hal pembangunan pertanian berbasis kawasan. Dengan salah satunya melengkapi alsintan di masing-masing kawasan yang telah ditetapkan. Masing-masing kawasan Sebulu-Muara Kaman, kawasan Loa Kulu-Tenggarong, kawasan Tenggarong Seberang dan kawasan Marangkayu. Diketahui, penyerahan alsintan dilakukan di Balai Benih Induk Padi dan Palawija (BBIPP) Desa Rempanga. Ada sebanyak 1 unit traktor roda empat, 4 unit traktor roda dua, 4 unit pompa air, 1 unit rice transplanter, dan 10 unit hand sprayer. (mrf/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: